Puasa Arafah, Ini Penjelasan UAS

Penulis : Editor :
Nasional189 views
Ustad Abdul Somad (UAS) dalam ceramahnya di Pekanbaru/Tangkapan Layar/Instagram @ustadabdulsomad_official/

MEDIACREATIVEID – Ustadz Abdul Somad (UAS), dai kondang berdarah melayu, menyampaikan penjelasan tentang waktu puasa Arafah di laman instagramnya kemaren Jumat 1 Juli 2022.

Beliau juga mengingatkan bahwa bukan baru terjadi di jaman modern seperti ini penentuan waktu hari raya berbeda, bahkan pernah terjadi pada jaman kerasulan Nabi Muhammad SAW.

Yang menjadi pertanyaan banyak kalangan adalah terkait dengan waktu puasa Arafah.

Perbedaan penentuan Hari Raya antara Indonesia dan Arab Saudi sebenarnya bukan hal yang baru, Hari Raya Idul Fitri juga sudah sangat biasa terjadi perbedaan.

Di Arab Saudi sudah menyatakan melihat hilal lebih dahulu, yang artinya Idul Adha akan jatuh pada tanggal 9 Juli 2022.

Baca juga: Manchester United Butuh Playmaker, Berapa Gaji Christian Eriksen

Dirangkum Mediacreativeid.con dari beberapa sumber, Kementerian Agama (Kemenag) telah mengumumkan bahwa Hari Raya Idul Adha 2022 akan jatuh pada tanggal 10 Juli 2022.

Begini penjelasan UAS ketika ditanyakan oleh salah satu jamaahnya di Pakanbaru, apakah sebaiknya mengikuti keputusan pemerintah atau waktu yang ditetapkan Arab Saudi.

Banyak di antara mereka mengkhawatirkan jika berpuasa pada tanggal 9 Dzulhijah atau 9 Juli 2022 jatuhnya menjadi haram, karena sudah memasuki hari tasyrik di Arab Saudi.

Pertama, bahwa antara Makkah dan Indonesia memiliki mathla’ (saat terbitnya hilal di suatu wilayah/ negara) sendiri-sendiri.

Hal ini membuat waktu di masing-masing negara berbeda, yang tentu saja mempengaruhi waktu pengerjaan ibadah.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa masyarakat Indonesia tidak bisa mengikuti waktu di Makkah.

Lebih lanjut UAS menjelaskan juga tentang perbedaan syuruq di Makkah dan di Pekanbaru (Indonesia), dicontohkan jika kita mengikuti syuruq Makkah maka salat Duhur pun akan menjadi masuk di jam 15.30 WIB.

Baca juga: Lagu Indonesia Raya Dinyanyikan Anak Rusia, Fakta Dibalik Itu

Kedua, adalah tentang pertanyaan selanjutnya, jika waktu salat di Indonesia adalah lebih dulu dari Arab Saudi, kenapa Arab Saudi lebih dulu merayakan Hari Raya Idul Adha daripada di Indonesia.

Penjelasannya adalah karena dasar penentuan waktu salat menggunakan waktu berdasarkan perjalanan matahari.

Indonesia berada lebih timur dan lebih dahulu bertemu dengan matahari, makanya waktu salat lebih dulu daripada Arab Saudi.

Berbeda dengan dasar penentuan penanggalan yang menggunakan hilal (bulan), karena itu Arab Saudi yang ada di sebelah lebih barat akan bertemu hilal lebih dahulu.

Ketiga, bagaimana dengan puasa Arafah yang dikerjakan pada saat bersamaan dengan wukuf di Arafah?

Ditegaskan lagi oleh UAS, bahwa ibadah puasa Arafah yang dikerjakan umat muslim di Indonesia, tetap mengikuti mathla’ daerah masing-masing.

Bahwa wukuf pasti dilakukan tanggal 9 Dzulhijah, lalu tanggal 9 juga pasti berdasarkan awalnya di tanggal 1 yang telah ditetapkan oleh hilalnya masing-masing.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *