Cuaca Ektrem, Yuk Kenali dan Waspadai

Penulis : Editor :
Teknologi175 views
Waspadai Cuaca Ektrem/Tangkapan Layar/bmkg.co.id/

MEDIACREATIVEID.COM – Badan Meteorologi , Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini sehubungan dengan cuaca ekstrem di Indonesia pada Senin, 18 Juli 2022.

Demikian juga dengan hari esok, Rabu, 20 juli 2022 BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem yakni Waspada Hujan Lebat di Sejumlah daerah

Cuaca ekstrem adalah cuaca yang tidak normal, tidak lazim yang dapat mengakibatkan kerugian terutama keselamatan jiwa dan harta.

Cuaca ekstrem menurut Perkiraan BMKG adalah terjadinya  hujan dengan intensitas lebat hingga disertai angin kencang dan kilat/petir.

Baca juga: ‘Tsunami Kecil’ Hantam Pati Saat Warga Terlelap

Menurut badan nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kejadian ini merupakan salah satu bentuk bencana hidrometeorologi.

Dirangkum Mediecreativeid.com dari berbagai sumber, menurut Kepala Bidang Informasi Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab bahwa cuaca ekstrem di Indonesia disebabkan oleh dua hal.

  1. Cuaca ekstrem terjadi karena puncak musim penghujan yangsedang terjadi.
  2. Cuaca ekstrem dapat terjadi karena adanya aktivitas dinamika atmosfer.

Sebagaimana diketahui Indonesia merupakan daerah pertemuan air dan memiliki penguapan yang kuat.

Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saepudin menjelaskan beberapa indikasi umum untuk mengenali terjadinya potensi cuaca ekstrem adalah:

  1. Panas teriknya udara sejak pagi hari.
  2. Adanya awan Cumulus sejak pagi.
  3. Terbentuknya awan Cumulonimbus (Cb).
  4. Turun Hujan lebat dengan tiba-tiba.
  5. Udara terasa lebih dingin.

Baca juga: Gempa Magnitudo 5.3 SR Guncang Pacitan, Berpotensi Tsunami kah?

Jika terjadi cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai angin kencang, kilat atau petir, puting beliung, hujan es dan lain-lain berdampak pada lingkungan antara lain:

  1. Bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsong, banjir bandang, pepohonan tumbang dan lain-lain.
  2. Cuaca panas yang berkepanjangan yang mengakibatkan kekeringan hingga kebakaran huta dan lahan peranian.
  3. Muncul ancaman penyakit yang cepat menular karena tubuh sulit beradaptasi dengan cepat.
  4. Gagal panen, penurunan produktivitas dan kualitas hasil panen.
  5. Gangguan kelancaran transportasi.

BMKG memperkirakan sejumlah wilayah akan diguyur hujan karena adanya Sirkulasi Siklonik yang membentuk daerah konvergensi di Samudra Hindia Barat Banten, kalimantan dan Papua.

Daerah konversi lainnya memanjang di laut Andaman, Aceh, vietnam hingga Laut China Selatan.

Wilayah yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem seperti hujan disertai kilat/petir dan angin kencang antara lain, jawa Barat, DKI Jakarta dan Kalimantan Barat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *