Citayam Fashion Week Dibubarkan, Antara Kreativitas Fashion atau Ajang Penyimpangan Perilaku

Penulis : Editor :
Entertainment219 views
Bonge dan Paula Verhoeven berpose di Citayam Fashion Week/Tangkapan Layar/Instagram @paula_verhoeven/

MEDIACREATIVEID.COM – Hari ini, Rabu, 27 Juli 2022, kegiatan Citayam Fashion Week dihentikan oleh aparat kepolisian.

Sudah beberapa hari belakangan polisi memang sedang melakukan penertiban terhadap anak-anak nongkrong yang bergabung dalam kegiatan Citayam Fashion Week itu.

Banyak kalangan yang mulai terganggu dengan adanya Citayam Fashion Week.

Meskipun tak sedikit masyarakat juga tokoh penting negeri ini yang mendukung kegiatan Citayam Fashion Week.

Dirangkum Mediacreativeid.com dari berbagai sumber, tanggapan tentang fenomena berkumpulnya anak-anak muda dengan fashion yang unik ini memunculkan beberapa versi.

Baca juga: Nasehat Ridwan Kamil Untuk Baim Wong Tentang Citayam Fashion Week

Dari sisi perekonomian, khususnya UMKM, dampak dari perkumpulan remaja ini cukup positif, yaitu meningkatnya omset penjualan para pelaku usaha di sekitar lokasi.

Hal ini bahkan diakui langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, yang mendapat laporan langsung dari para UMKM bahwa penghasilan mereka meningkat dua kali lipat.

Fenomena ini juga menarik perhatian para tokoh publik, tidak hanya artis, bahkan dari dunia politik atau pemerintahan ikut datang ke Citayam Fashion Week dan menjajal berjalan di atas catwalk zebra cross di sana.

Beberapa pemimpin pemerintahan, termasuk Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, menilai bahwa fenomena ini memang sebagai ruang kreativitas dan berekspresi diri, namun tetap harus mewaspadai adanya perkembangan LGBT di dalamnya.

Baca juga: Baim Wong Daftarkan HAKI Citayam Fashion Week, Ernest Prakasa: Serakah Banget

Menurut seorang psikolog Roslina Verauli, Psi., sisi perilaku sosial anak-anak remaja ini juga sebenarnya dianggap normal, mereka sedang mencari penghayatan diri yang sukses dan populer untuk mendongkrak perasaan diri yang berharga (self esteem).

Sehingga tak heran, jika mereka berpakaian dengan fashion item terbaik dalam versi subjektif mereka, kemudian mengunggah di media sosial dengan harapan citra dirinya menjadi naik karena viral.

Yang terakhir adalah tanggapan dari ulama, yang diwakili Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Marsudi Syuhud, yang mengkhawatirkan adanya perilaku yang menjurus pada lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) dalam peragaan busana Citayam Fashion Week.

Diharapkan anak-anak remaja itu dapat mengambil hal yang positif dan harus menghindari penyimpangan perilaku yang tidak diharapkan.

Banyak pihak berharap akan ada penyaluran terbaik dari cerita tentang Citayam Fashion Week ini ke depannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *