Kazunari Ninomiya Bintangi “Fragments of the Last Will” Buka Festival Film Tokyo ke-35, Berikut Profil dan Kariernya

Penulis : Editor :
Entertainment158 views
Film Fragments of the Last will buka FFT Ke-35/Tangkapan Layar/blog.dailyfeedmail.net/

 

MEDIACREATIVEID.COM – Film Festival Tokyo (TIFF) ke-35 akan digelar 24 Oktober hingga 2 November 2022 dan akan dibuka dengan menampilkan film perang yang dibintangi Kazunari Ninomiya.

Kazunari Ninomiya dari group idola ”Arashi” membintangi film perang “Fragments of the Last Will” yang diangkat dari kisah hidup Hatao Yamamoto.

Dalam film yang berlatar pasca perang dunia kedua ini Kazunari Ninomiya berperan sebagai Yamamoto Hatao yang terkurung bersama beberapa orang jepang lainnya.

Kazunari Ninomiya (Yamamoto Hatao) beradu akting dengan lawan mainnya Kitagawa Keiko sebagai istri Yamamoto (Mojimi).

Baca juga: Film Korea “Decision To Leave” Mulai Tayang 15 Juli 2022

Anggota boyband idola Jepang Arashi ini mulai dikenal berkat perannya sebagai Private Saigo dalam film perang Letters from Iwo Jima.

Film Fragment of The Last Will yang diadaptasi dari novel bertajuk Lageri Kara Kita Isho karangan Jun Henmi.

Dirangkum Mediacreativeid.com dari berbagai sumber, Kazunari Ninomiya membintangi beberapa film perang yang diadaptasi dari novel.

Awal karier di dunia entertainment Nino bergabung dengan agensi ternama Jepang Johnny & Associates tahun 1996 dalam usia 13 tahun.

Memulai karier sebagai aktor berperan dalam cerita sandiwara Stand by Me, sejak itu mulai tampil di berbagai drama, film dan produksi panggung lainnya.

Dalam perjalanan karier selanjutnya Nino bergabung menjadi anggota boyband Jepang Arashi bersama dengan Sho Sakurai, Satoshi Ohno, Jun Matsumoto dan Masaki Aiba.

Nino dikenal sebagai aktor di group Arashi yang telah memenangkan penghargaan dan nominasi untuk peran-perannya.

Baca juga: Hyun Bin Bintangi Confidental Assignment 2, Ekspetasi Lebih Dari Film Pertama

Ada beberapa film perang yang diperankan  Nino dan  diadaptasi dari novel, berikut beberapa film perang yang dibintanginya.

The Blue Light (2003), di adaptasi dari novel berjudul Ao No Honoo karya Kishi Yusuke yang menceritakan tentang kriminalitas remaja.

Kushimori Shuuichi (Kazunari Ninomiya)yang saat itu duduk di bangku sekolah menengah membunuh ayah tirinya yang telah melakukan kekerasan pada sang adik.

Dia merencanakan pembunuhan dengan matang, termasuk menciptakan alibi agar tidak dicurigai polisi.

Platinum Data (2013), diadaptasi dari novel berjudul sama karya Keigo Higashino yang menceritakan seorang peneliti.

Kagura Ryuhei (Kazunari Ninomiya) merupakan peneliti yang menganalisis DNA masyarakat dan bekerja di bawah kepolisian nasional Jepang.

Tiba-tiba saja, ia menjadi buronan karena DNA miliknya berada di lokasi ketika rekannya yang bernama Tateshina Saki (Kiko Mizuhara) terbunuh.

The Last Recipe (2017), diadaptasi dari novel Kirin no Shita wa Motsu Okoda karya Tanaka Keiichi, Sasaki Mitsuru (Kazunari Ninomiya), seorang chef yang terkenal akan kemampuannya me-recreate masakan hanya dengan satu kali mencicipi.

Meskipun memiliki bakat, sikap perfeksionis yang dimiliki Sasaki justru membuatnya harus membayar utang sebesar 1 juta yen.

Saat Sasaki kehilangan mood untuk memasak lantaran utang tersebut, ia bertemu dengan Qing Ming Yang (Oida Yoshi).

Qing Ming memintanya mencari sebuah resep yang disimpan oleh Yamagata Naotaro (Nishijima Hidetoshi).

Killing for The Prosecution (2018), diadaptasi dari novel berjudul Kensatsugawa no Zainin karya Shizukui Shusuke, Nino memerankan karakter seorang jaksa muda bernama Okino Keiichiro.

Suatu waktu, Okino mendapat kesempatan untuk bekerja sama dengan jaksa senior yang menjadi idolanya, Mogami Takeshi (Kimura Takuya).

Okino dan Mogami kemudian dihadapkan pada kasus yang memiliki keterkaitan dengan masa lalu. Investigasi yang mereka lakukan pun mulai mengarah pada hal-hal pribadi. Apakah mereka berhasil mengungkap benang merah pada kedua kasus tersebut?

Fragments of the Last Will (2022), diadaptasi dari novel Lageri kara Kita Isho karya Jun Henmi.

Berlatar waktu pasca perang dunia kedua, Yamamoto Hatao (Kazunari Ninomiya) terkurung bersama beberapa orang Jepang lain dalam kamp konsentrasi di Siberia.

Meskipun kesehatannya menurun setelah bertahun-tahun berada di kamp konsentrasi, Yamamoto tetap yakin dan percaya bahwa dirinya dapat kembali ke Jepang.

Salah satu faktor yang menumbuhkan rasa optimistisnya adalah kehadiran sang istri, Yamamoto Mojimi (Kitagawa Keiko), serta empat anaknya yang menunggu di tanah air.

Film yang di sutradarai oleh Hayashi Tamio ini direncanakan akan menjadi film pembuka Festival Film Tokyo ke-35 dibulan Oktober 2022.

Kazunari Ninomiya bermain film tidak terpaku pada satu genre saja, ia berani tunjukkan skill aktingnya dengan latar yang berbeda-beda, termasuk yang berkaitan dengan sejarah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *