Siswa MAN 2 Kota Kediri Temukan Alat Pendeteksi Komplikasi Diabetes di Ajang Myres 2022

Penulis : Editor :
Pendidikan112 views

MEDIACREATIVEID.COM – Siswa MAN 2 Kota Kediri meraih juara 1 Madrasah dalam Young Reseachers Supercamp (Myres) 2022 di bidang Matematika Sains Dan Pengembangan Teknologi.

Siswa MAN 2 Kota Kediri mengikuti ajang Grand Final Myres yang digelar pada 9-13 Oktober 2022 di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur.

Siswa MAN 2 Kota Kediri yang mengikuti Myres adalah Bayu Cahyo Bintoro dan Intan Asmi Sahari. 

Siswa MAN 2 Kota Kediri ini mempresentasikan hasil risetnya dengan judul Pendeteksi Kadar C Reaktif Protein Saliva pada Pasien DMT 2 dalam Penentuan Derajat Komplikatif berbasis Machine Learning.

Baca juga 6 Tips Strategi Sekolah Raih Prestasi Ala MAN 2 Kota Malang

Riset siswa MAN 2 Kota Kediri ini berawal dari fenomena tingginya potensi manusia terkena Diabetus Melitus Tipe 2 (DMT 2).

Biasanya, untuk mengetahui kadar gula darah penderita DMT 2, digunakan metode Elisa, metode konvensional untuk mendapatkan C-Reactive Protein (CRP) pada pasien DMT 2 dengan mengambil sampel darah pasien. 

 “Kami ingin melakukan adaptasi atas proses tersebut, sehingga kami membuat prototipe alat yang bernama CRP Strip,” jelas Intan dan Bayu, dilansir Mediacreativeid.com dari Laman kemenag.go.id, Sabtu, 15 Oktober 2022.

Alat ini digunakan untuk mengukur kadar CRP pasien DMT 2, tidak dengan mengambil darahnya, tetapi dengan mengambil air liur (saliva) yang dicampuri dengan silk febrion.

Baca juga Muhammad Ilyas Raih Nilai Sempurna pada UTBK 2022

Silk febrion ini berasal dari kepompong ulat sutera yang diproses secara kimiawi di laboratorium sehingga bisa berfungsi menstabilkan suhu sativa (air liur), sebagaimana yang terjadi pada metode Elisa.

Sedangkan bahan CRP-Strip yakni kertas filter, kertas foto, dan kertas karton.

CRP Strip dan Silk Febrion, sudah mendapatkan izin atau etica clearance dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan  Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya. 

Baik Bayu dan Intan menegaskan bahwa alat ini sangat simple dan mudah dilakukan secara mandiri, tanpa harus ke rumah sakit sehingga biaya lebih ringan.

Keduanya saat ini duduk di kelas 11 MAN 2 Kota Kediri dan dibimbing oleh Ibu Safitri Indah Masithah, dr., Sp.PD.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *