Monyet Turun Gunung Jarah Perumahan Penduduk di Tasikmalaya

Penulis : Editor :
Nasional128 views

MEDIACREATIVEID.COM – Pada awal Desember 2022 jagat maya dihebohkan dengan beredarnya video monyet turun ke permukiman warga di Kota Bandung.

Fenomena monyet turun  gunung  dikaitkan juga dengan bencana alam yang disebut-sebut akan melanda kota Bandung.

Ternyata video monyet turun di kota Bandung itu merupakan video lama yang terjadi di Sungai Sipai Martapura tahun 2021.

Dalam sebulan ini, (Nov-Des 2022) masyarakat desa Naglasari dan Tanjung Sari Kecamatan Salawu resah karena kawanan monyet turun ke perkampungan.

Kawanan Macaca fascucularis turun ke perkebunan hingga ke perkampungan secara liar dalam jumlah yang banyak.

Hampir setiap hari Macaca fascucularis, monyet ekor panjang tersebut turun Gunung Tawilis yang menjadi habitatnya.

Dirangkum Mediacreativeid.com dari berbagai sumber bahwa kawanan monyet berkeliaran di kebun-kebun milik warga.

Kawanan monyet tersebut bukan hanya menjarah tanaman milik warga, juga sudah menteror hingga masuk ke perkampungan penduduk.

Kepala Desa Tanjungsari, Atep Abdul Kholis menyampaikan bahwa sampai saat ini sudah ada 21 kedusunan yang melapor mengenai teror kawanan monyet.

Selanjutnya  Pak Atep menyampaikan bahwa sudah hampir 70 persen wilayah kebun dan ladang warga Desa Tanjungsari mendapat gangguan kawanan monyet liar.

Kasus ini untuk pertama kalinya terjadi, sehingga aparat melakukan rapat koordinasi untuk mencari solusi penanganan monyet liar yang meresahkan.

Pa Atep mengakui, kehadiran ratusan monyet  membuat warga resah, karena tanaman pisang, jagung, ubi, singkong, dan padi siap panen jadi sasaran penjarahan.

Sekali datang, tidak kurang dari seratus ekor monyet yang masuk ke kebun-kebun dan sawah warga.

Warga  tidak ada yang berani mengusirnya, karena saat diusir bukannya pergi malah balik menyerang, ujar Pa Atep.

Gunung Tawilis memang habitat monyet ekor panjang, tetapi belum pernah sampai turun ke perkampungan dan menjarah.

Kehadiran monyet liar itu tidak bisa diprediksi, bisa datang pagi hari atau menjelang sore.

Sulaeman, seorang warga kampung Citamiang, Desa Tanjungsari Kecamatan Salawu mengatakan bahwa saat ini warga tidak bisa menggantungkan hidupnya dari hasil perkebunan.

Padahal, menurutnya hasil kebun merupakan penopang ekonomi masyarakat untuk membayar pajak dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Peneliti primata DR Agus Lelana dari FK Hewan IPB menilai bermigrasinya kumpulan monyet ke pemukiman disebabkan makanan di habitatnya habis.

Mereka hidupnya berkelompok, satu kelompok bisa berjumlah puluhan hingga seratus monyet, dan habitatnya di puncak gunung

Sumber makanannya sayuran dan buah-buahan, kemungkinan sumber makanan di habitat asal sudah habis.

Mereka bermigrasi ke pemukiman penduduk untuk mencari sumber makanan.

Kemungkinan lain, kawanan monyet turun ke perkampungan karena habitat asalnya sudah tidak memungkinkan lagi untuk di tinggali.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *