Pesta Adat Ngarot di Desa Lelea Indramayu

Penulis : Editor :
Pariwisata88 views

MEDIACREATIVEID.COM – Sejumlah muda-mudi di desa Lelea, Indramayu, Jawa Barat mengikuti pesta adat Ngarot hari ini, Rabu 21 Desember 2022.

Pesta adat Ngarot yang diikuti puluhan pemuda dan pemudi berhiaskan mahkota bunga merupakan tradisi menjelang musim tanam padi.

Wujud suka cita masyarakat atas berkah yang diberikan Sang Pencipta dimanifestasikan dalam bentuk pesta adat Ngarot.

Pesta adat Ngarot selalu dilaksanakan pada bulan Desember, minggu ke-3 hari Rabu.

Melaksanakan Tradisi khas Kota Mangga Indramayu di hari Rabu itu dipercaya masyarakat setempat sebagai hari yang dikeramatkan.

Baca juga: Taman Dilan Tempat Minum Kopi Bareng Teman dan Keluarga

Namun, tidak dilakukan kalau hari rabu keliwon, karena jika dilakukan akan ada kejadian tak terduga dan membahayakan.

Dirangkum Mediacreativeid.com dari berbagai sumber bahwa tradisi ini memiliki kandungan makna sebagai ungkapan rasa syukur petani kepada Sang Maha Kuasa.

Sekaligus menyambut kedatangan musim tanam baru dengan harapan hasil bertani melimpah dan dijauhkan dari masalah serta bencana.

Upacara tradisi Ngarot hanya diikuti oleh pemuda-pemudi yang masih perawan dan perjaka.

Pagi hari Rabu, kiri-kanan sepanjang jalan Desa Lelea puluhan gadis ngarot berpakaian khas tradisional dengan hiasan warna-warni bunga di kepala.

Begitu juga dengan jejaka berbaju pangsi ikut dalam arak-rakan menuju Balai Desa Lelea untuk melaksanakan upacara adat Ngarot.

Baca juga: The Great Asia Africa Lembang yang Instagrammable

Tatanan musik gamelan dan lengkingan suara sinden, ditambah aroma wangi bunga kenanga menambah suasana sakral.

Suasana ini menghantarkan mitos bahwa bunga yang menghiasi kepala sang Gadis Ngarot akan layu bila dia tidak perawan lagi ketika ritual berlangsung.

Marsudi, masyarakat setempat mengatakan bahwa dahulu kala memang seperti itu, bunga di atas kepala sanga Gadis Ngarot akan layu apabila tidak gadis lagi.

Makna logisnya sebagai simbol agar sang gadis patut menjaga tanda kehormatannya, ujar Marsudi.

Tradisi Ngarot sendiri pertama kali dirintis oleh Ki Buyut Kapol, seorang sesepuh Desa Lelea dan tokoh yang dikenal royal dan berpengaruh.

Tokoh tersebut pada zaman dahulu dikenal secara sukarela memberikan sawah seluas 26.100 meter persegi sebagai wujud realisasi acara Ngarot.

Upacara Ngarot terbagi menjadi tiga bagian, yaitu arak-arakan, seserahan dan pertunjukkan.

Baca juga: Jateng Tour de Borobudur 2022 Digelar, Perpaduan Sport dan Tourism

Semua peserta acara Ngarot berkumpul di rumah kepala desa Lelea untuk didandani.

Peserta yang terdiri dari pemuda pemudi yang sudah berdandan diarak mengelilingi kampung, dipimpin kepala desa.

Arak-arakan yang diiringi musik khas Indramayu bergerak menuju balai desa yang disambut Tari Topeng dan ketuk Tilu.

Acara di balai desa tersusun sebagai berikut:

1. Pembukaan

2. Pembacaan Sejarah Ngarot

3. Ucapan sambutan dari kepala desa Lelea, Indramayu.

4. Proses Penyerahan kepada para kasinoman (pemuda-pemudi).

Baca juga: Baju Adat Jadi Seragam Sekolah Tuai Tanggapan Beragam, Ini Kata Netizen

Puncak acara Adat ditandai dengan sejumlah Gadis Ngarot dan Jejaka lakukan prosesi kasinoman.

Kasinoman mengandung makna para Gadis Ngarot dituntut untuk pandai bercocok tanam padi dan Jejaka dituntut pandai mencangkul sawah.

Diharapkan pemuda dan pemudi desa Lelea pandai bertani dan bekerja dengan bergotong royong membangun kepedulian yang ditinggalkan nenek moyang.

Pesta adat Ngarot merupakan salah satu upacara yang dimiliki warga Indramayu umumnya dan desa Lelea khususnya, yang perlu dilestarikan.

Merupakan upaya membangun pergaulan yang sehat melalui perkumpulan para pemuda-pemudi yang akan diberi tugas bertani dan menggarap lahan persawahan.

Tradisi Ngarot bisa diartikan sebagai penentu keberhasilan tanaman padi yang ditanam oleh warga setempat.

Bertujuan untuk memunculkan rasa saling hormat melalui simbolisasi antara remaja laki-laki dan perempuan.

Kedua golongan remaja tersebut bisa menjalankan aturan kehidupan yang tidak melanggar norma dan sesuai anjuran nenek moyang.

Dengan demikian pesta adat Ngarot biasanya dijadikan ajang untuk mencari jodoh.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *