Tentang Bunga Rafflesia Arnoldi yang Mekar di Solok

Penulis : Editor : Dina
Nasional120 views

MEDIACREATIVEID.COM – Pada hari Senin, 30 Januari 2023 Bunga Rafflesia arnoldi ditemukan mekar sempurna di hutan nagari Saniangbaka, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, Sumatra Barat.

Bunga Rafflesia arnoldi ini mekar untuk yang kedua kalinya, pertama ditemukan mekar pada hari Kamis, 19 Januari 2023.

Bunga Rafflesia arnoldi yang mekar tersebut tumbuhnya di hutan lindung Gaduang Beo.

Mekarnya Bunga Rafflesia arnoldi tidak bertahan lama, biasanya batas waktunya selama tiga hingga lima hari, setelah itu layu.

Padma raksasa asal Indonesia ini merupakan bunga endemik Sumatera dan Kalimantan, serta merupakan spesies unik dan langka.

Baca juga: Pojok Statistik Universitas Brawijaya Raih Penghargaan Terbaik Pertama Se-Indonesia

Dirangkum Mediacreativeid.com dari berbagai sumber bahwa habitat aslinya bunga ini adalah hutan di Bengkulu.

Seorang pemandu yang bekerja pada Dr Joseph Arnold dalam ekspedisi Thomas Stanford Raffles menemukan bunga Rafflesia dibelantara hutan Bengkulu tahun 1818.

Saat ini diketahui bahwa bunga parasit raksasa ini tumbuh juga di hutan Kalimantan, jadi bukan hanya merupakan tanaman endemik Sumatera.

Mulai tahun 2004, Kebun Raya Bogor melakukan budidaya tanaman ini, dan mulai menampakan hasil untuk pertama kalinya berbunga pada 12 September 2022.

Sementara di habitat asilnya, Sumatera, sepanjang tahun 2022 sampai Oktober tercatat ditemukan sebanyak 18 bunga langka Rafflesia yang mekar sempurna.

Baca juga: Minyakita Langka, Rakyat Dijanjikan Suplai Lebih Oleh Mendag Zulhas

Menurut Koordinator Wisata Alam (Belukar) Pokdarwis Tangaya, Muhammad Rizki ke 18 bunga yang mekar itu ditemukan di Nagari Saniangbaka, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok.

Menurut pengakuannya, Rizki baru mengetahui bunga tersebut mekar pada Senin 30 Januari 2023, yang merupakan bunga kedua mekar di tahun ini.

“Bunga pertama mekar pada Kamis, 19 Januari 2023, dan kali ini mekar untuk yang kedua kalinya,” ujar Rizki.

Ia juga menyebutkan bahwa bunga Rafflesia yang mekar itu berdiametr 71 cm, didekatnya juga ditemukan bonggol bunga yang akan mekar dalam tiga hari ke depan.

Mekarnya bunga Rafflesia menarik perhatian wisatawan ataupun penyuka bunga dan tanaman.

Baca juga: Kurangi Emisi Karbon dengan Menanam Pohon dan Memilah Sampah

Bunga tersebut tumbuh dan mekar di hutan lindung Gaduan Beo, untuk kesana dibutuhkan perjalanan melewati hutan hingga 1 jam.

“Untuk ke Gaduang Beo, dari parkiran motor bisa jalan kaki selama satu jam untuk sampai,” ucapnya.

Bagi pengunjung yang ingin melihat bunga Rafflesia mekar secara langsung bisa menghubungi Pokdarwis Belukar.

“Dengan ketentuan bisa menjaga lingkungan dan harus dikawal oleh Pokdarwis Belukar sebagai penjagaan,” ujarnya.

Bunga Rafflesia mekar tidak mengenal musim, setiap bulan selalu ada yang mekar di wilayah yang berbeda.

Baca juga: Pembelaan Richard Eliezer Ditolak, Begini Penjelasannya

Selama proses mekar sempurna, bunga ini mengeluarkan bau yang menyengat, bau busuk dan menarik lalat untuk mendekat.

Secara morfologi, bunga ini merupakan parasit tidak berakar, tidak berdaun dan tidak bertangkai.

Ketika sedang berbunga, akan memiliki diameter mencapai 70- 110 sentimeter, tinggi mencapai 50 sentimeter, bobotnya mencapai 11 kg.

Sampai saat ini belum ada kesepakatan para ahli Taksonomi untuk mendeskripsikannya kedalam karakter tertentu.

Bunga ini sudah ditetapkan sebagai Puspa Langka sesuai Keppres RI no 4 Tahun 1993, tentang Satwa dan Bunga nasional.

Bunga Rafflesia juga dilindungi UU RI No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem.

Di Bengkulu, bunga Rafflesia arnoldi banyak ditemukan di daerah pegunungan dengan diameter mencapai 100 cm.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *