MEDIACREATIVEID.COM – Tanaman Anggrek merupakan satu suku tumbuhan berbunga yaitu Orchidaceae yang memiliki anggota jenis terbanyak.
Penyebaran tanaman Anggrek sangat luas mulai dari daerah tropika basah hingga sirkumpolar, sebagian besar ditemukan di daerah tropika.
Kebanyakan tanaman Anggrek hidup sebagai epifit, namun ada juga yang hidup di tanah dikenal sebagai anggrek terestrial.
Tanaman Anggrek dikenal sebagai tanaman hias karena memiliki kelopak bunga yang indah dan berwarna-warni.
Puspa Pesona merupakan salah satu lambang bunga anggrek jenis Phalaenopsis atau dikenal dengan angrek bulan.
Dirangkum Mediacreativeid.com dari berbagai sumber bahwa salah satu ciri tanaman anggrek adalah memiliki organ yang sukulen atau berdaging tebal.
Baca juga: Ferdy Sambo Divonis Hukuman Mati, 7 Hal Ini yang Bikin Berat!
Memiliki akar serabut yang tidak dalam, juga memiliki akar sukulen yang melekat pada batang pohon sebagai epifit.
Batangnya beruas-ruas, bersifat meninggi (monopodial) atau menyamping (sympodial) untuk yang epifit, sedangkan yang terestrial menyerupai umbi.
Daun anggrek berbentuk oval memanjang dengan tulang daun memanjang, dapat mengalami penebalan yang berfungsi sebagai penyimpan air.
Bunga anggrek berbentuk khas, dapat membedakan dengan dari bunga suku lainnya.
Bunga tersusun majemuk, muncul dari tangkai bunga yang memanjang, bisa muncul di ketiak daun, simetris bilateral, helaian kelopak bunga berwarna.
Baca juga: Hidangan Nyale, Makanan Khas Lombok yang Hanya Bisa Dinikmati Setahun Sekali
Biji anggrek sangat kecil dan ringan, tidak memiliki jaringan penyimpan cadangan makanan, mudah terbawa angin.
Buahnya berbentuk kapsul yang berwarna hijau, jika masak mengering dan terbuka dari samping.
Berdasarkan tempat tumbuhnya ada anggrek sebagai epifit (menempel di pohon), terestrial (tanah), saprofit (media berhumus) , dan litofit (batu-batuan).
Manfaat bunga anggrek antara lain sebagai bunga hias karena keindahannya, sebagai tanaman pot atau bunga potong dengan variasi tak terbatas.
Indonesia memiliki kekayaan jenis anggrek yang tinggi, terutama yang epifit yang dapat dijumpai dari Sumatera hingga Papua.
Anggrek sering digunakan sebagai simbol rasa cinta, kemewahan, dan keindahan.
Selain dimanfaatkan bunganya, buahnyapun dapat dimanfaatkan sebagai pewangi seperti Vanili ( Vanilla planifolia).
Baca juga: Rangkaian Acara Ulang Tahun BUMN ke-25 di Buka dengan Jalan Sehat
Nama anggrek hias diambil dari nama genus (marga)nya, karena sudah banyak hibrida antara spesies dan antara genus yang disilangkan manusia.
Berikut beberapa nama-nama genus anggrek hias yang populer.
– Cattleya, bunganya besar dan spektakuler, tetapi agak sulit dipelihara
– Dendrobium, tanaman hias paling populer daintara beberapa anggrek
– Grammatophylum, ada yang cukup besar seperti Grammatophyllum scriptum dari Papua.
– Oncidium, termasuk contohnya anggrek Golden shower.
Baca juga: Tak Terduga, Verrell Bramasta Gabung PAN, 3 Alasan Ini Penyebabnya!
– Phalaenopsis, salah satunya anggrek bulan
– Spathyphyllum, anggrek tanah
– Vanda, dimanfaatkan sebagai anggrek potong.
Indonesia memiliki 6000 jenis anggrek dari 35000 anggrek yang tersebar di seluruh dunia.
Berdasarkan hasil kajian, bahwa anggrek dapat digunakan sebagai indikator penanda sebuah ekosistem dalam keadaan sehat, karena anggrek hanya dapat tumbuh di lingkungan yang kondusif.
Menurut Dr. Budi Setiadi Darsono, M.Agr.Sc, staf pengajar Fakultas Biologi UGM, Indonesia memiliki keanekaragaman jenis anggrek tropis yang cukup banyak.
Namun usaha pelestarian terhadap tanaman puspa pesona nusantara ini sangat rendah.
“Memang upaya pengembangan telah dilakukan, akan tetapi baru sampai tahap budidaya, pelestariannya masih minim,” ujarnya.
Berbagai upaya untuk pelestarian tanaman anggrek mulai dikembangkan, antara lain identifikasi , budidaya, kultur jaringan, persilangan, dan membuat tanaman anggrek transgenik.
