AstraZeneca Tandatangani Kesepakatan Kerjasama dengan Kementerian Kesehatan

Penulis : Editor : Dina
Nasional101 views

MEDIACREATIVEID.COM – Hari ini, Senin 20 Februari 2023 di Jakarta, Kementerian Kesehatan Indonesia menanandatangani kesepakatan kerjasama di bidang kesehatan dengan AstraZeneca.

Penandatanganan kesepakatan ini menjadi komitmen AstraZeneca untuk mendukung transformasi sistem program Kementerian Kesehatan.

Kerjasama Indonesia dengan AstraZeneca sudah lama terjalin, dan melalui perpanjangan kerjasama ini diharapkan dapat membawa teknologi untuk mengembangkan vaksinasi.

AstraZeneca plc adalah sebuah perusahaan farmasi dan biofarmasi multinasional yang berkantor pusat di Cambridge, Inggris.

Perusaah farmasi multinasional ini memiliki portofolio produk untuk sejumlah penyakit, antara lain kanker, kardiovaskular, pencernaan, infeksi, syaraf, pernapasan, dan radang.

Baca juga: Ledakan Petasan di Blitar, Renggut Korban Jiwa Hingga Luluh Lantakkan 25 Rumah

Dirangkum Mediacreativeid.com dari berbagai sumber bahwa kesepakatan yang terjalin akan memperkuat kerjasama pemerintah Indonesia serta perusahaan lokal untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengharapkan perusahaan biofarmasi multinasional seperti AstraZeneca dapat menyalurkan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) ke arah yang bersifat promotif preventif.

Tujuannya adalah agar menjadi edukasi kesehatan bagi masyarakat, Menkes mengungkap hal tersebut.

“Saya minta dana grant disalurkan sifatnya lebih ke promotif preventif jadi edukasi masyarakat,” ucap Budi

Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia Sewhan Chon menyampaikan;”Inilah program penandatanganan yang sedang berjalan dengan kolaborasi Kementerian Kesehatan untuk membuat sistem kesehatan Indonesia lebih baik lagi.”

Baca juga: Sedekah Bumi di Gunung Kelud Sediakan Durian Gratis

Komitmen AstraZeneca untuk mendukung transformasi sistem program Kementerian Kesehatan sebagai upaya mengontrol penyakit tidak menular dan kesempatan transfer teknologi.

“Saya bilang ke AstraZeneca kalau bisa kita ingin semua vaksin itu dikembangkan di Indonesia, karena AstraZeneca salah satu perusahaan vaksin besar, jadi kita minta teknologinya dibawa kesini,” lanjut Budi

Perkembangan penyakit di Indonesia sudah bergeser dari COVID-19, dan kembali kepada penyakit tidak menular yang sudah lama ada seperti TBC, HIV, Malaria serta penyakit lainnya.

Chon menjelaskan AstraZeneca saat ini telah mengembangkan program screening awal untuk deteksi pasien kanker di Indonesia untuk meningkatkan angka kesembuhan.

“Kita juga ada program untuk screening awal, banyak pasien Indonesia berobat kanker, tapi sudah masuk ke stadium akhir, seharusnya mereka datang pada stadium awal guna meningkatkan angka kesembuhan,” ucapnya.

Baca juga: Hari Bersih Indonesia, Serentak Kampanyekan Pilah Sampah

Program deteksi dini tidak hanya untuk pasien kanker paru-paru, tetapi juga pasien kanker ovarium.

“Kita memberikan ‘Ten Finger Campaign‘ untuk memberikan edukasi agar masyarakat mengerti tentang kanker ovarium dan mereka datang lebih awal, diobati lebih awal dan hidup lebih lama,” ucap Chon.

Program edukasi lainnya adalah membangun kecakapan di Puskesmas untuk mengembangkan kemampuan perawatan sehingga pasien bisa diketahui lebih awal, screening, diagnosa awal dan perawatan dengan baik.

Selain itu ada juga edukasi untuk generasi muda, “Young Health Program” yang mengajarkan bagaimana menjalani hidup sehat dan mengetahui berbagai macam penyakit tidak menular dan bagaimana cara mengatasinya.

Program ini sudah berjalan di 4 distrik di Jakarta, 40 sekolah, 20 Puskesmas, menjadikan 700 edukator generasi muda dan mereka akan eduksi yang lainnya,” ucap Chon.

AstraZeneca juga berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan dengan menanam 20 juta pohon di Jawa barat, dan akan berkembang ke beberapa kota lainnya di Indonesia.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *