Hidangan Hajat Berujung Keracunan Massal di Lembang

Penulis : Editor : Dina
Nasional132 views

MEDIACREATIVEID.COM – Keracunan massal terjadi secara mendadak dialami oleh ratusan warga di Kampung Cijengkol, RW 05 Desa Wangunsari, Kecamatan Lembang.

Keluhan ratusan warga yang mengalami diare, mual, muntah, pusing dan muntah menandakan adanya keracunan massal karena makanan dari acara hajatan.

Berdasarkan laporan masyarakat, keracunan massal terjadi setelah mengonsumsi makanan dari acara hajatan pada hari Minggu, 26 Februari 2023.

Jumlah warga korban keracunan massal sampai hari ini terus bertambah dengan keluhan yang sama.

Sampai hari ini, Selasa, 28 Februari 2023 musibah dengan keluhan medis setelah mengonsumsi hidangan pesta pernikahan tercatat sebanyak 215 orang.

Baca juga: Donasi Sampah untuk Atasi Stunting Peringati HPSN di Ambon

Dirangkum Mediacreativeid.com dari berbagai sumber bahwa laporan terjadinya keracunan makanan dimulai dari laporan ratusan warga yang mengeluh sakit perut, mual, dan buang airbesar terus menerus.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bandung Barat Hermawan Widjayanto mengatakan bahwa keracunan massal ini diduga dari makanan dalam sajian acara hajatan.

“Dugaannya dari makanan dalam sajian acara hajat warga. Kita juga sudah ambil sampel makanan untuk diuji di laboratorium kesehatan,” ujar Hernawan.

Korban keracunan dirawat di posko darurat, sedangkan warga yang mengalami gejala berat dirujuk ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Lembang.

“Ada yang dirujuk ke RSUD lembang, dirawat di rumah sakit Advent dan ada juga yang dirawat di Desa Wangunsari,’ kata Hernawan.

Baca juga: Kenzi Balita Obesitas Dengan Berat Badan 27 kg

Menurut Kepala Desa Wangunsari, Diki Rohani bahwa aparat desa seketika membuat posko darurat di Masjid Al Hidayah.

“Warga yang dirawat di posko darurat ada 118, yang dirawat di luar 23 orang, dan data pasien masih terus bertambah,” ucap Diki.

“Jadi per tadi jam 12.00 WIB hari ini, Selasa, 28 Februari 2023 ada penambahan kasus sebanyak 27 orang, yang pasti dirawat 2 orang dan masih dalam penjemputan ambulan 3 orang,” kata Diki.

Belum dapat dipastikan penyebab terjadinya keracunan massal tersebut, sementara masih menunggu hasil uji sampel di laboratorium kesehatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *