Aipda Burhan Polisi Pejuang Literasi, Sahabat Anak Sumba Barat, Ini Profil dan Kegiatannya

Penulis : Editor : Dina
Nasional126 views

MEDIACREATIVEID.COM – Aipda Burhan selaku Kanit Binmas Posek Loli, Kabupaten Sumba Barat melaksanakan kegiatan sambang Sekolah untuk kegiatan literasi.

Kegiatan literasi Aipda Burhan bersama anak-anak itu dilaksanakan di SD Inpres Tanarara, Desa Tanarara, Kecamatan Loli.

Aipda Burhan juga bercerita atau story telling didepan anak-anak untuk memotivasi dan membangun keberanian mereka, agar saling menghormati.

Motor Pustaka Polsek Loli yang digagas Aipda Burhan diharapkan dapat membangkitkan semangat anak dalam membaca.

Polisi sahabat anak-anak Sumba ini diusulkan sebagai kandidat penerima Hoegeng Awards 2023 karena kegiatan literasi yang digagasnya bermanfaat dan menginspirasi.

Dirangkum Mediacreativeid.com dari berbagai sumber bahwa masyarakat Loli menganggap apa yang dilakukan Aipda Burhan itu bermanfaat dan menginspirasi.

Baca juga: Bukan Nyai Roro Kidul, Ini Misteri Keraton Surakarta Hadiningrat Kota Solo

Salah satu masyarakat Sumba Barat, Ama Radjah mengusulkan Aipda Burhan sebagai kandidat penerima Hoegeng Awards 2023 melalui formulir digital http://dtk.id/hoegengawards2023.

“Kalau menurut saya pribadi sosok Pak Burhan sangat mendukung anak-anak sekolah. Karena beliau sering membawakan buku-buku ter-update, untuk dibaca anak-anak,” kata Radjah.

Selain itu Aipda Burhan selalu membawa buku-buku di motor dinasnya, kemudian ditawarkan kepada anak-anak untuk dibaca.

“Jadi, beliau juga ada waktu untuk mengisi mengajar. Beliau memakai motor dinasnya untuk perpustakaan keliling, bukunya di masukan dalam sebuah boks,’ lanjut Radjah.

Menurut Radjah, Aipda Burhan kerap turun ke desa-desa, dan menyambangi anak-anak yang sedang berkumpul sore hari di luar jam sekolah.

Baca juga: Hidangan Hajat Berujung Keracunan Massal di Lembang

“Anak-anak diajarin juga, jadi kalau ada satu dua anak yang bacanya agak lambat, dia kasih tahu,” bebernya.

“Beliau juga sering membantu mengajari anak-anak menyelesaikan tugas yang diberikan gurunya,” lanjutnya.

Pengusulan Aipda Burhan juga dilakukan oleh Gregorius Umbu, ia mengenal Pa Burhan sebagai sosok yang kerapkali berkeliling membawa buku di boks motornya.

“Memang kesehariannya selain menjalankan tugasnya sebagai polisi di tempatnya bertugas, sering juga berkeliling bawa buku. Pas ada anak-anak langsung disamperin untuk diajarin dan dibagi buku untuk dibaca.” ucap Umbu.

Umbu juga menyampaikan bahwa perpustakaan keliling yang digagas Aipda Burhan merupakan satu-satunya yang ada dikecamatan Loli.

“Kebetulan kalau di Loli ini, perpustakaan keliling tidak ada lagi, hanya Pak Burhan aja,” ucapnya.
Aipda Burhan juga kerap aktif di berbagai kegiatan sosial.

Baca juga: Donasi Sampah untuk Atasi Stunting Peringati HPSN di Ambon

“Beliau juga sering ikut aktivitas-aktivitas sosial dan sering mendukung kegiatan. Seperti kegiatan English Goes to Kampung yang dikelola sebuah yayasan,” imbuhnya.

Umbu menyampaikan bahwa kegiatan Aipda Burhan tersebut kerap dibagikan di media sosialnya, dari medsos itu Pak Burhan menerima sumbangan berupa buku-buku.

Keahlian lain dari Aipda Burhan adalah Fotografi, dan ia memiliki usaha jasa foto.

“Postingan Pak Burhan di media sosial berupa foto alam Sumba, Wedding sebagai hasil job fotonya, bahkan beliau punya studio di rumahnya,” tuturnya.

Aipda Burhan bergabung dengan kelompok Pustaka Bergerak Indonesia (PBI).

Tidak hanya berkeliling di sekolah-sekolah, Aipda Burhan juga berkeliling ke desa-desa di kecamatn Loli, menyambangi dan mengajak anak-anak membaca bersama.\

Baca juga: Kenzi Balita Obesitas Dengan Berat Badan 27 kg

“Kalau disana pas kegiatan pustaka bergerak, paling saya mendongeng sama anak-anak. Memotivasimereka juga supaya rajin belajar, datang ke sekolah, harus punya cita-cita gitu,” ujar Aipda Burhan.

Menurunya, minat baca anak-anak di Loli tidak rendah. Namun, bahan bacaan kepada anak-anak tersebutlah yang kurang.

“Kebanyakan orang bilang minat baca anak-anak kurang, tapi setelah saya lihat sebenarnya bukan minat bacanya yang kurang, tetapi buku yang dibacanya kurang,” ujar Aipda Burhan.

Aipda Burhan menduga bahwa anak-anak merasa bosan dengan buku pelajaran di sekolah, karena saat diberikan buku cerita mereka antusias membaca.

Seorang polisi, penggiat literasi, kerap mengajarkan anak-anak dan remaja tentang teknik fotografi dan mengoperasionalkan kamera.

“Saya ajarkan ke anak-anak di fotografi bahwa kamera itu mahal harganya, tapi usahakan alat itu juga bisa menghasilkan.

Jasa fotografer menjadi sampingan Aipda Burhan, kerapkali dia menggunakan hasil jasanya sebagai fotografer untuk kegiatan pustaka keliling dan kegiatan sosial lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *