MEDIACREATIVEID.COM – Atlet Indonesia kembali beraksi di ASEAN para Game mulai tanggal 30 Juli sampai dengan 6 Agustus 2022.
ASEAN Para Game adalah perhelatan olah raga International yang diikuti termasuk atlet-atlet Indonesia yang mengalami cacat fisik atau difabel.
Sampai hari ke-empat Selasa , 2 Agustus 2022 malam atlet Indonesia di ASEAN Para Game telah mendulang medali emas 59, perak 35 dan perunggu 28 , total menjadi 122 medali .
Dengan perolehan tersebut atlet Indonesia menduduki peringkat pertama klasemen ASEAN Para Game 2022.
Baca juga: Sandiaga Uno dan Gibran Bawa Obor di Acara Torch Relay ASEAN Para Games 2022
Perhelatan International tingkat ASEAN ini mempertandingkan 14 cabang olah raga, diikuti oleh 11 negara di Asia Tenggara, meliputi Indonesia, Singapura, Malaysia, laos, Vietnam, Filipina, Kamboja, Brunei Darusalam, Thailand, Myanmar dan Timor Leste.
Dirangkum Mediacreativeid.com dari berbagai sumber bahwa posisi teratas Indonesia dalam klasemen ASEAN Para game ini berkat kesiapan dan perjuangan para atlet difabel.
Hari pertama ASEAN Para Game di gelar , cabang olah raga para atletik mendulang 11 emas sedangkan Judo tunanetra sumbang 3 medali emas dan medali perak.
Sampai hari ini, Rabu 3 Agustus 2022 cabang olah raga yang menyumbang medali emas terbanyak adalah para atletik dengan 27 medali disusul para renang dengan 10 medali.
Baca Juga: HK Vittinghus Rela Belajar Bahasa Indonesia untuk Sapa Para Penggemarnya
Peristiwa yang unik dari Para Game ini ada beberapa capaian melebihi rekor sebelumnya, ada juga yang tidak diunggulkan ternyata mendapatkan medali emas, berikut sebagian cerita perjuangannya.
Bayu Pangestu Aji, atlet para judo tunanetra yang tidak diunggulkan berhasil merebut medali emas blind judo J2 kelas 60 kg.
“Bayu ini sebenarnya tidak ditergetkan emas. Tapi kondisi dilapangan berbeda. Justru dia yang meraih emas, sedangkan yang diunggulkan meleset,” kata pelatih blin judo NPC Indonesia, Imam Kuncoro.
Fauzi Purwo Laksono atlet tolak peluru F57, 12 hari terpapar COVID-19 sebelum berlangsung , ternyata mampu peroleh medali emas dan mempertajam catatan lempar terbaiknya.
Cabang olah raga para power lifting meraih 3 medali emas atas nama Eneng Paridah, Ni Nengah Widiasih dan Rani PUji Astuti.
Eneng Paridah dari kelas 41 kg putri meraih emas dengan angkatan terbaik 74 kg mengalahkan Latsami Sipaseuth dari Laos dengan angkatan 73 kg.
Tita Puspitasri para pecatur putri sumbang dua emas , satu medali di kelas B1 standar beregu dengan Yustina Halawa dan Wilma Margareta, sedangkan 1 medali lagi di kelas B1 standar perorangan.
Aulia Putri dan Nur Ferry Pradana, pasangan suami istri atlet para atletik menyabet emas bersamaan, Aulia di kelas sprinter T13 sedangkan Fery di kelas T 47.
Masih ada waktu 4 hari sampai akhir perhelatan ASEAN Para Game ini, semoga atlet-atlet Indonesia lainnya terus menambah medali sesuai dengan kapasitas dan kemampun mereka.