China Protes Warganya Dikenai Pembatasan Internasional

Penulis : Editor :

MEDIACREATIVEID.COM –  China yang berencana melakukan pencabutan pembatasan bagi semua pelaku perjalanan internasional kini justru melakukan protes.

Kabar mengenai konjakan kasus Covid-19 di China membuat sejumlah negara di dunia melakukan pembatasan pada pelancong asal negara tersebut.

Pemerintah China yang tengah bersiap mencabut kebijakan pembatasan merasa dunia internasional tak berlaku adil pada warganya.

Pembatasan beberapa negara di dunia pada warga asal China, menurut Beijing merupakan hal yang tak bisa diterima.

Baca juga: Rumah Duka di Shanghai, China Kewalahan Kremasi Jenazah, Ini Faktanya

Dirangkum Mediacreativeid.com dari berbagai sumber, Amerika Serikat, Kanada, Prancis, dan Jepang tetap mewajibkan pelaku perjalanan asal negeri tirai bambu tersebut memberikan hasil negatif tes Covid-19 sebelum kedatangan.

Lonjakan kasus Covid-19 di China pada Desember 2022 lalu membuat banyak negara di dunia khawatir, apalagi dengan dicabutnya pembatasan pandemi.

Diketahui bila sejak bulan lalu pemerintah China secara tiba-tiba mencabut pembatasan ketat yang selama pandemi dua tahun telah diberlakukan.

Tersiar kabar bila banyak rumah sakit dan juga rumah duka kewalahan dalam memberikan pelayanannya akibat lonjakan kasus Covid-19.

Baca juga: Hadapi Ancaman AS dan Sekutunya, Kim Jong Un Minta Korut Siapkan Rudal Baru

Ditengah lonjakan kasus disertai dengan meningkatnya angka kematian di China, pemerintah Beijing justru membebaskan karantina bagi para pendatang.

Tak heran hal tersebut kemudian memicu banyak warganya melakukan rencana perjalanan ke berbagai negara di dunia.

Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning dalam konferensi pers menyebutkan bila beberapa negara telah menerapkan pembatasan masuk dengan targetnya adalah warga China.

Mao juga mengatakan bila negaranya bisa saja mengambil tindakan balasan dengan dasar timbal balik karena apa yang dilakukan negara-negara tersebut tidak memiliki dasar ilmiah dan praktiknya tidak dapat diterima.

Baca juga: Hong Kong Hari Ini Mulai Cabut Pembatasan Sosial

Perdana Menteri Prancis Elisabeth Borne secara terpisah memberikan penjelasan bahwa apa yang dilakukan negaranya berlaku untuk semua warga negara lain, bukan hanya dari China saja.

Kekhawatiran beberapa negara seperti Amerika Serikat didasari karena kurangnya transparansi China mengenai data infeksi Covid-19 dan risiko munculnya varian baru, sehingga melakukan pembatasan tersebut.

Diketahui bila China mencatat 22 kematian akibat Covid-19 sejak Desember 2022 lalu dan secara dramatis mempersempit kriteria.

Hal tersebut dianggap negara-negara lain bahwa data yang China berikan mengenai gelombang terbaru Covid-19 di negara tersebut tidak mencerminkan kenyataan.

Pembatasan bagi pelancong asal China dibeberapa negara di dunia membuat negara tersebut kesal dan memberi peringatan.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *