Gautama Masih Bertahan di Hadapan Ernest Prakasa

Penulis : Editor :
Entertainment191 views

MEDIACREATIVEID.COM – Semalam adalah sesi Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) X yang cukup menegangkan buat Gautama, stand up comedian yang berhasil lolos ke babak final ini.

Pasalnya, setelah minggu lalu mendapat masukan cukup tegas dari Ernest Prakasa, Gautama sepertinya ingin membangun profil yang apa adanya. 

Terbukti dari bit atau materi komedi yang dibawakan Gautama lebih menceritakan keresahan pada masalah pribadinya.

Sementara, stand up comedy biasanya menuntut bit yang lebih cerdas dan perduli pada masalah yang lebih luas.

Hal tersebut yang sebenarnya dituntut Ernest Prakasa dari peserta SUCI yang  disebut sebagai bapak-bapak funny dari Jepara.

Baca juga : Noktah Merah Perkawinan, Nostalgia Bagi Para Pecinta Sinetron.

Namun “perseteruan” di antara mereka berdua kadung direcoki oleh netizen, sehingga kesan yang didapat adalah lebih kepada sinisme Ernest kepada Gautama.

Dirangkum Mediacreativeid dari berbagai sumber, Gautama menyampaikan secara jujur sebenarnya tidak PD ikutan SUCI ini, karena cuma bisa main tebak-tebakan.

Sementara masih menurut Gautama, komika lulusan SUCI yang lainnya punya kualitas yang bagus.

Namun,

dengan modal tebak-tebakan itu, justru pada kenyataannya Gautama mampu terus lolos dari babak ke babak. 

Ernest Prakasa, sebagai juri pengganti, mengingatkan lagi tentang materi tebak-tebakan yang dianggapnya “terlalu receh” dibawakan dalam stand up comedy.

Baca juga : Film Komedi Romantis “Ticket to Paradise” Ambil Lokasi Syuting di Bali

Bahkan menurutnya lagi, seharusnya Gautama mampu tampil jauh lebih bagus tanpa tebak-tebakan sekalipun, karena ia juga pernah membuat bit yang brilian.

Malam itu hanya juri Abdel Achrian yang cukup pro kepada pendapat Ernest, yang lainnya seperti Raditya Dika dan Komeng tidak setuju.

Buntut dari kejadian itu ternyata masih dipermasalahkan oleh Ernest, sehingga muncul cuitan di akun Twitter-nya.

Bahkan cuitan akun @ernestprakasa tanggal 10 September 2022 itu menuai banyak komentar dari netizen yang lebih mendukung Gautama.

“Tebak-tebakan yang dibawa Gautama itu cuma selipan atau penguat punchline, bukan merupakan jualan utamanya. Sama seperti Dodit dengan biolanya. Itu akan membuat dia punya persona sendiri dan dikenal banyak orang. Bener kata Gautama, kita udah bosen dengan analogi dan observasi,” jawab akun @Dikawitama.

“Aku juga ndak suka komika main tebak-tebak. Tapi kalau konteksnya SUCI X Gautama, menurut gua dia enggak main tebak-tebakan. Dia menjadikan tebak-tebakan itu story-nya dia. Jadi Part of bit aja,“ susul akun @thesanurm.

“Untuk bapak-bapak funny dari Jepara @jifortin dengerin Raditya Dika aja ya!” dukung @ArifanValevi.

Keduanya punya alasan yang baik dalam mempertahankan pendapat, tinggal Gautama saja apakah mampu menyerap semua masukan sebagai energi positif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *