Hifzil Qur’an dalam MTQN ke-29 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan

Penulis : Editor :
Pendidikan85 views

MEDIACREATIVEID.COM – Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQN) ke-29 tahun 2022 di gelar di Kalimantan Selatan mulai 13 sampai dengan 18 Oktober, salah satu agendanya adalah lomba cabang Hifzil Qur’an.

Kompetisi Hifzil Qur’an (HQ) 10 dan 20 juz diikuti oleh seluruh atau 34 provinsi di Indonesia yang digelar di halaman mesjid Jami Sungai Jingah, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

MTQ Nasional ke-29 melombakan 8 cabang dan 23 golongan, termasuk Hifzil Qur’an 10 dan 20 juz.

Hifzil Qur’an 10 juz diikuti oleh pelajar tingkat SMP atau MTs sederajat, sedangkan untuk 20 juz usia maksimal usia remaja SMA atau MA dan sederajat.

Cabang hapal Qur’an yang diikuti oleh 34 provinsi ini selain digelar saat  MTQ Nasional  juga ada even sendiri yaitu Musabaqoh Hifdzid Qur’an (MHQ) tingkat  Nasional.

Dirangkum Mediacreativeid.com dari berbagai sumber bahwa Hifdzil Quran (HQ ) adalah bidang musabaqah menghafal Al-Quran dengan bacaan murattal dan menggunakan Qira’at Imam ‘Ashim riwayat Hafs serta mushaf Bahriah (Quran Pojok).

Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ) merupakan ajang kompetisi bagi muslimin Indonesia dan pembelajaran, sekaligus menjaga Al-Quran serta mengajak umat Islam agar senantiasa membaca dan merenungkan kalam-kalam ilahi.

Terdapat 139 orang yang mengikuti cabang HQ  10 dan 20 juz di ajang MTQ Nasional ke-29 tahun 2022, cukup menarik perhatian terbukti ramai disaksikan masyarakat

Menurut Ketua Penanggung Jawab MTQ Venue Masjid Jami Banjarmasin, Ahmad Supian Albanjari, lomba HQ akan berlangsung selama sepekan.

Setiap hari dijadwalkan ada 32 orang yang bertanding baik yang 10 maupun yang 20 juz, 67 peserta untuk 1 juz dan 63 untuk 5 juz.

Selanjutnya Supian menjelaskan bahwa penjurian pada cabang HQ kali ini berbeda dari sebelumnya, karena sekarang memanfaatkan teknologi digital.

Pengambilam makra diacak secara digital, peserta lomba langsung menaiki panggung dan menyambung ayat yang dibacakan salah satu dewan hakim.

Jika peserta melakukan kesalahan dalam membaca ayat, maka dewan hakim akan memencet bel, sebagai tanda bahwa peserta melakukan kesalahan.

Setelah bel berbunyi peserta harus langsung membetulkan bacaannya, jika gagal maka dewan hakim akan membantu menyambung ayat tersebut.

Berkumandangnya ayat-ayat Qalam Illahi dengan suara merdunya Hifzil Quran diharapkan dapat memotivasi masyarakat untuk mencintai Al Quran sebagai pedoman hidup umat Islam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *