Konsumsi Ganja di Dunia Makin Naik, UNODC: Akibat Marak Legalisasi Tanaman Ini

Penulis : Editor :
Nasional194 views
Kandungan senyawa kimia dalam ganja/Ilustrasi/Dok. Pixabay.com/

MEDIACREATIVEID.COM – Konsumsi ganja di dunia saat ini semakin meningkat akibat makin maraknya legalisasi tanaman ini di beberapa negara. 

Selain itu, pemicu meningkatnya konsumsi ganja di dunia juga diakibatkan adanya periode lockdown COVID-19 beberapa waktu yang lalu. 

Negara-negara yang melegalkan ganja yaitu Kanada, Amerika Serikat, Meksiko, Belize, Jamaika, Argentina, Uruguay, Belgia, Malta, Ukraina, dan yang terbaru adalah Thailand.

Diungkapkan oleh United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) bahwa legalisasi ganja tersebut tampaknya telah mempercepat tren penggunaan ganja dalam kehidupan sehari-hari. 

Baca juga: Santi Warastuti Menanti Putusan Mahkamah Agung Soal Ganja Medis, Simak Manfaat dan Bahaya dari Ganja

Selain itu, dalam laporan World Drug Report, UNODC juga menginformasikan bahwa dalam ganja kandungan senyawa tetrahydrocannabinol (THC) juga semakin tinggi. 

Dirangkum oleh Mediacreativeid.com dari berbagai sumber, efek dari legalisasi ganja itu telah memperbesar resiko orang-orang  mengalami gangguan mental seperti  depresi hingga bunuh diri.

Disebutkan bahwa sekitar 284 juta orang, atau 5,6 persen dari populasi dunia, telah menggunakan obat-obatan, seperti heroin, kokain, amfetamin, atau ekstasi pada tahun 2020 lalu. 

Dari data tersebut, sekitar 209 juta di antaranya terdeteksi mengonsumsi ganja.

Ganja atau mariyuana menjadi barang terlarang di beberapa negara, termasuk Indonesia.

Baca juga: Kecelakaan Beruntun Di KM 92 Tol Cipularang, Tak Ada Korban Jiwa 

Ganja yang mempunyai nama latin Cannabis Sativa merupakan jenis psikotropika yang mengandung tetrahidrokanabinol dan kanabidiol di mana pemakainya akan mengalami euforia. 

Penggunaan ganja yang berlebihan bisa memberi dampak negatif bagi pemakainya. 

Efek negatif mengonsumsi ganja adalah terhambatnya fungsi otak, memicu terjadinya kanker paru-paru, mengganggu kesehatan mental, menciptakan halusinasi, delusi, meningkatkan rasa cemas, mudah panik, serta melemahkan sistem kekebalan tubuh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *