MEDIACREATIVEID.COM – Satu lagi mantan atlet bulu tangkis Indonesia yang menerima penghargaan Hall of Fame dari Federasi Bulu tangkis dunia atau BWF.
BWF Hall of Fame adalah penghargaan tertinggi yang diberikan kepada seseorang atau individu karena ia merupakan pebulu tangkis dunia yang berpengaruh.
BWF Hall of Fame sendiri mulai pertama kali diselenggarakan pada tahun 1996.
Tahun 2022 ini penghargaan BWF Hall of Fame diberikan kepada mantan pebulu tangkis Indonesia yaitu Liliyana Natsir.
Liliyana Natsir menerima penghargaan Hall of Fame ini bersama dengan pemain bulu tangkis Cina, Zhao Yuniei yang merupakan musuh bebuyutannya.
Dirangkum Mediacreativeid.com dari berbagai sumber, Liliyana Natsir merupakan atlet ke-10 dari Indonesia dan ke-2 pebulu tangkis perempuan setelah Susy Susanti yang menerima penghargaan ini.
Baca juga: Persib Berduka, Dua Suporternya Meninggal Dunia Di Ajang Piala Presiden 2022
Liliyana Natsir mendapatkan penghargaan dari BWF ini dalam seremoni di Istora Senayan Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu 18 Juni 2022, sebelum pertandingan semifinal di Indonesia Open 2022.
Penghargaan Hall of Fame diberikan kepada Liliyana Natsir oleh wakil ketua BWF – Komite Pemasaran, Bambang Roedyanto.
Penghargaan ini diberikan kepada wanita yang sering dipanggil Butet ini sebagai bentuk penghormatan atas kontribusi dan dedikasinya yang ditorehkan selama berkecimpung sebagai atlet bulu tangkis.
Bagi Liliyana Natsir, Hall of Fame ini besar sekali maknanya karena penghargaan ini membuktikan bahwa dirinya masih dihargai serta diakui tidak hanya di Indonesia tapi juga di mata dunia.
Baca juga: Sirkuit F1 Bintan Usung Konsep Green Circiut
Harapan dari peraih 3 kali All England tahun 2012, 2013, dan 2014 bersama Tontowi Ahmad ini, penghargaan Hall of Fame yang diberikan kepadanya dapat memotivasi atlet-atlet muda saat ini untuk terus berjuang dan menorehkan prestasi yang membanggakan tanah air Indonesia.
Liliyana Natsir telah berkarier sebagai pebulu tangkis selama 33 tahun di mana 13 tahun lamanya bermain sebagai pemain timnas di nomor ganda campuran bersama dua pasangan berbeda yaitu Nova Widianto serta Tontowi Ahmad.
Puncak pencapaian wanita yang kini berusia 36 tahun ini adalah saat dirinya meraih emas Olimpiade tahun 2011 di Rio de Janeiro bersama Tontowi Ahmad.
Pemberian Hall of Fame ini pertanda bahwa Liliyana Nasir pantas dan bisa menyamai prestasi dari penerima penghargaan sebelumnya yaitu Rudy Hartono, Dick Sudirman, Christian Hadinata, Liem Swie King, Susy Susanti, Tjun Tjun, Johan Wahjudi, Rexy Mainaki, dan Ricky Subagja.
