MEDIACREATIVEID.COM – Halloween merupakan kependekan dari All Hallows Evening diartikan sebagai malam hari semua orang Kudus.
Setiap tanggal 31 Oktober setiap tahunnya semua negara merayakan perayaan Halloween sesuai dengan tradisi masing-masing negara.
Namun di setiap negara, Halloween identik dengan Trick or Treat dan Jack o Lattern yang tidak bisa terpisahkan satu sama lain.
Trick or Treat terkait dengan penyamaran kostum seram sedangkan Jack o Lattern tradisi mengukir wuluh dengan wajah seram selalu ada di setiap perayaan Halloween.
Baca juga: Pesta Halloween di Itaewon Korea Selatan Telan Banyak Korban
Perayaan yang identik dengan hal-hal berbau seram ini sering diangkat menjadi cerita fiksi para pembuat film di seluruh dunia khususnya Hollywood.
Dirangkum Mediacreativeid.com dari berbagai sumber bahwa perayaan Halloween didedikasikan untuk mengenang orang yang telah meninggal termasuk para santo, martir, dan semua arwah umat beriman.
Tradisi ini bermula dari festival-festival panen Kelt kuno khususnya festival Samhain etnis Gael yang dikristenkan sebagai Halloween.
Namun sejumlah pihak meyakini perayaan ini bermula secara independen sebagai suatu perayaan Kristen terpisah dari festival kuno.
BACA JUGA :Pesta Halowen di Itaewon Korea Selatan Telan Banyak Korban
Banyak kegiatan yang dilakukan di malam tersebut seperti menyalakan api unggun besar, permainan ramalan, mengunjungi atraksi berhantu, menonton film horor dan lain sebagainya.
Ada juga sebagian yang merayakan dengan menghadiri ibadah gereja dengan menyalakan lilin di makam, akan tetapi yang lebih populer dengan melakukan perayaan dan populer dan komersial.
Secara historis beberapa umat Kristen berpantang daging pada Malam Para Kudus, suatu tradisi yang tercermin dengan makan makanan tertentu.
Perayaan Halloween selain dirayakan oleh umat Kristen barat juga banyak dirayakan oleh umat non Kristen di seluruh dunia, sehingga perayaan ini selalu ditunggu setiap tahunnya.
