Museum Multatuli Lebak Dibuka Kembali untuk Umum Berikut Ulasannya

Penulis : Editor :
Pariwisata77 views
Museum Multatuli Lebak dibuka kembali/Tangkapan Layar/Dok. kelanaku.com/

 

MEDIACREATIVEID.COM – Kantor Wedana Rangkasbitung yang telah digunakan sejak tahun 1923, dialih fungsikan menjadi destiniasi wisata yang kaya akan sejarah yaitu Museum Multatuli.

Museum Multatuli diresmikan pada hari Minggu 11 Februari 2018 oleh Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya dan Direktur Jenderal kebudayaan Kementrian Pendidikan, Hilmar Farid.

Pengelolaan Museum Multatuli merupakan tanggung jawab kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, sedangkan kepemilikannya dipegang oleh Pemerintah Kabupaten Lebak.

Museum Multatuli terletak di Jl. Alun-Alun Timur No.8, Rangkasbitung Barat, Kec. Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten.

Baca juga: Pretty Guardian Sailor Moon Rayakan Ulang Tahun di Museum Jepang

Museum Anti Kolonialisme pertama di Indonesia yang terletak di Rangkasbitung Lebak Banten ini mulai beroperasi kembali sejak 15 Juli 2022 setelah beberapa lama ditutup akibat pandemi.

Sejak dibuka pertama kali, museum ini sudah berhasil mencuri perhatian masyarakat Lebak, terbukti sebelum pandemi setiap hari pengunjung bisa mencapai kurang lebih 100 orang.

Dirangkum Mediacreativeid.com dari berbagai sumber bahwa Museum Multatuli memperkenalkan sejarah Banten secara kekinian dengan menyediakan berbagai informasi yang luas seperti sejarah, ilmu pengetahuan, artefak, buku, foto, podcast, infografis, gambar dan multi media.

Gedung kolonial 1923 mempunyai beberapa koleksi seperti novel Max Havelaar edisi pertama berbahasa prancis dan buku lain berbagai bahasa serta surat-surat untuk Belanda, lukisan wajah Multatuli, peta lama Lebak dan lainnya.

Museum Multatuli tampil sebagai wahana pembelajaran sejarah bagi masyarakat, sarana wisata yang mudah diakses, dekat dengan ibu kota, dan tidak dikenankan biaya tiket masuk.

Sebagai destinasi wisata yang kaya akan sejarah, berikut beberapa ulasan tentang museum Multatuli.

1. Akses Masuk yang Instagramable

Saat memasuki Museum Multatuli, wisatawan dapat berfoto ria karena akses masuk dirancang  sedemikian rupa, artistik sehingga akan nampak indah jika di unggah di Intagram.

2. Terdapat Patung Max Havelaar, Multatuli, Saijah dan Adinda

Di kawasan museum, pandangan wisatawan dimanjakan dengan patung Multatuli yang sedang membaca buku lengkap dengan rak-rak buku disampingnya.

Patung Saijah berdiri tegak, Adinda duduk di kursi panjang sambil memandang rak buku.

Patung-patung tersebut merupakan karya Diolorosa Sinaga yang bermaterial tembaga.

3. Terdapat Pesan Singkat Multatuli

Di ruang museum, wisatawan disambut dengan wajah Multatuli yang terbuat dari kaca dan sepenggal kalimat “Tugas Manusia Adalah Menjadi Manusia”.

4. Sejarah Awal Kedatangan Belanda ke Indonesia

Di ruang theater, wisatawan dapat menikmati video dan diorama replika kapal layar Eropa yang menggambarkan bagaimana awalnya kolonial Belanda datang ke Indonesia.

Kedatangan mereka melalui perdagangan rempah-rempah seperti cengkeh, kopi, lada, dan kayu manis.

Di ruangan ini, wisatawan juga bisa mengetahui lahirnya “tanam paksa” di selatan Banten yang dikenal dengan Culturstelsel.

Baca juga:Piknik di Alam Terbuka yang Hits di Jakarta

5. Ruang Komoditas Kopi Indonesia

Sebuah lorong kecil sebagai penghubung antar ruang mengarahkan wisatawan memasuki ruangan yang berisi kopi lengkap dengan peta sebaran perkebunan kopi di Indonesia.

Ada biji-biji kopi, alat giling, alat tumbuk dan lain-lain yang berhubungan dengan perkopian.

6. Ruang Multatuli

Berisikan foto totok-tokoh yang terinspirasi oleh Multatuli, seperti Soekarno, R.A kartini, Pramudya Ananta Toer.

7. Terdapat Ruang Sejarah Kabupaten Lebak

Pengunjung bisa memasuki sebuah ruangan yang dilengkapi dengan surat keputusan atau staasblad tahun 1828, foto tempo dulu serta replikasi prasasti.

Pengelola museum bekerjasama dengan Belanda (Multatuli Genootschap) dalam pengadaan artefak-artefak.

Bagi wisatawan yang akan mengunjungi Museum Multatuli dapat menggunakan Kereta Api maupun Commuterline, aksesnya sangat mudah karena lokasinya tidak jauh dari Statsiun Kereta api Rangkasbitung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *