MEDIACREATIVEID.COM – Pangeran Mohammed bin Salman yang merupakan penguasa de facto Saudi kini telah berhasil membuat Arab membuka diri terhadap dunia modern.
Hal itu dilakukan oleh Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) sejak dirinya ditunjuk sebagai putra mahkota 5 tahun yang lalu.
Pangeran Mohammed bin Salman yang memiliki mimpi negaranya menjadi negara super power dalam beberapa tahun kedepan akhirnya mengeluarkan beberapa kebijakan yang kontroversial.
Kebijakan-kebijakan yang dibuat Pangeran Mohammed bin Salman tersebut membuka angin segar bagi kaum wanita di Arab Saudi.
Hal itu disebabkan karena sejak Pangeran MBS berkuasa, Arab Saudi mulai memperluas hak-hak perempuan yang selama ini terkungkung kultur konservatif.
Baca juga: Gubernur Ridwan Kamil Dapat Undangan Haji Sekeluarga dari Pemerintah Arab Saudi
Dirangkum Mediainteractiveid.com dari berbagai sumber, salah satu kebijakan Pangeran Mohammed bin Salman yang kontroversial adalah mengizinkan wanita muslim untuk tidak memakai jilbab.
Putra Mahkota MBS menegaskan bahwa para wanita Arab Saudi tidak perlu mengenakan abaya hitam.
Pangeran Salman memberi kebebasan dalam berpakaian asalkan busana yang dipakai sopan dan terhormat.
Setelah kebijakan baru tersebut dikeluarkan, beberapa tahun belakangan ini, wanita Saudi mulai mengenakan abaya berwarna-warni seperti biru muda dan pink, warna yang berlawanan dengan abaya tradisional yang berwarna hitam.
Kini, banyak wanita di Arab Saudi yang memilih tren potongan pendek atau boy untuk rambutnya.
Baca juga: Kebijakan Baru Bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS): 10 Hari Bolos Kerja Kena Pecat
Hal itu dipicu dengan banyaknya wanita di Arab Saudi yang kini bergabung dengan angkatan kerja, di mana potongan “boy” sebagai alternatif praktis dan profesional dibandingkan gaya rambut panjang.
Tak hanya itu, kebijakan lain yang juga menunjukkan keberpihakan Pangeran MBS kepada perempuan adalah mengizinkannya mengemudi, sesuatu yang selama ini terlarang.
Pangeran yang berumur 32 tahun ini juga memperbolehkan wanita menonton olah raga di stadion.
Perubahan-perubahan tersebut menuai banyak pujian dari berbagai kalangan.
Gebrakan Pangeran Mohammed bin Salman tersebut dianggap sebagai bentuk bukti perubahan progresif terbaru di Kerajaan yang sangat konservatif.