Potret Miris Suporter Persebakbolaan Dalam Negeri Hingga Sleman Berduka

Penulis : Editor :
Olahraga108 views
Pengurus membuktikan Sleman Berduka bukan sekadar tajuk berita/Tangkapan Layar/Instagram @psssleman/

MEDIACREATIVEID.COM – Hastag Sleman Berduka terus bergulir sejak pemberitaan korban pengeroyokan oknum suporter, Aditya Eka Putranda yang meninggal dunia hari Minggu, 28 Agustus 2022 lalu.

Hingga hari ini hastag tersebut menjadi trending topic di Twitter, sebab pada kenyataannya memang bukan hanya Sleman berduka, tapi seluruh rakyat Indonesia.

Pertandingan sepak bola yang seharusnya menjadi tontonan hiburan berubah menjadi sebuah momok menakutkan bagi warga Sleman berduka, karena dianggap membahayakan nyawa manusia.

Momen pertandingan sepakbola pada Sabtu malam, 27 Agustus 2022 melawan Persebaya Surabaya telah menjadi Sleman berduka, bukan hanya bagi orang tua Aditya, tetapi juga bagi seluruh pemain.

Persepsi berlebihan dari suporter terhadap rivalitas atau perseteruan dua kubu, menjadi sikap brutal yang mengarah pada tindak pidana, di mana peristiwa seperti ini bukan yang pertama.

Baca juga :  The Daddies Duduki Runner Up dalam BWF World Championship 2022

Aditya Eka Putranda, seorang remaja yang mungkin baru saja merasakan euforia bisa melihat idola-idolanya bermain langsung di lapangan hijau, terpaksa harus kehilangan nyawa karena oknum suporter yang menganggap suporter lainnya sebagai rival.

Dirangkum Mediacreativeid dari berbagai sumber, diperoleh informasi terbaru tentang tertangkapnya 12 pelaku yang sudah ditetapkan jadi tersangka.

Mereka rata-rata berusia remaja hingga dewasa muda, meskipun beberapa orang sudah dewasa sekitar usia 37-40 tahun, dan hanya satu orang yang dianggap masih di bawah umur berusia 17 tahun.

Yang menjadi sangat miris adalah pengakuan cara mereka mengeroyok Aditya dan kawan-kawan dengan sangat brutal.

Berdasarkan pengakuan dari masing-masing, mereka punya peran yang berbeda ketika melancarkan aksinya.

Baca juga : FajRi Kalah, The Daddies Melaju ke Final Kejuaraan Bulutangkis Dunia 2022

Diceritakan saat Aditya bersama teman-temannya pulang dari stadion sekitar jam 00.00 dini hari, mereka bertemu dengan sekelompok orang tak dikenal dan tanpa diduga langsung mengeroyok.

Seorang berinisial HN memukul korban dengan paralon besi hingga mengenai punggung korban. 

Kemudian disusul AE yang memukul korban dengan stik dan membacok dengan mandau.

Lain lagi dengan tersangka KL yang menendang dan membacok korban dengan celurit, ketika YM memiting atau memegangi korban.

Bahkan salah satu dari mereka ada yang sempat menabrak dengan sepeda motor.

Hampir semua pengeroyok melakukan dengan brutal dan penuh emosi, padahal sebelumnya mereka tidak saling mengenal, apalagi pernah punya masalah.

Ternyata diperoleh motifnya karena Aditya dan kawan-kawan adalah suporter PSS Sleman, sedangkan pengeroyok adalah suporter PSIM Yogyakarta.

Menurut pengakuan tersangka, sebelumnya pernah terjadi pengeroyokan oleh suporter PSS Sleman kepada suporter PSIM Yogyakarta. 

Sungguh alasan konyol untuk nyawa manusia yang harus melayang.

Bukan hanya Sleman berduka, seluruh orang tua dan suporter di Indonesia juga pasti berduka. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *