MEDIACREATIVEID.COM – Sadio Mane, pemain sepak bola profesional Senegal yang merupakan gelandang sayap klub Bundesliga Bayern Munchen.
Sadio Mane junior memulai karirnya pada tahun 2011 dan melesat menjadi pemain sepak bola senior yang bagus dimulai dari klub di Metz.
Sadio Mane adalah pemain muslim rendah hati yang memiliki karakter baik dalam kehidupan beribadahnya sehari-hari membuat sosoknya begitu mengagumkan untuk diliput sehari-hari.
Ketenarannya tak membuat Sadio Mane terlena, bahkan terlihat begitu bersahaja dengan karirnya di sepak bola yang begitu gemilang.
Baca juga: Vidi Aldiano dan Raisa Gaet Greysia Polii sebagai Pelatih
Dirangkum Mediacreativeid.com dari berbagai liputan media sosial, Sadio Mane banyak menuai pujian dengan banyak sikap terpujinya sebagai muslim dan pemain sepak bola sehari-hari diantaranya:
1. Berlaku baik dan mudah memberikan bantuan kepada rekan sesama pemain di lapangan serta kehidupannya sehari-hari, walaupun menjadi bintang di setiap permainan Timnasnya maupun saat bersama tim profesional.
2. Tak sungkan membersihkan toilet di area kamar mandi dan wudu sebuah masjid Liverpool dan sempat viral karena terekam jamaah, padahal Sadio Mane tak ingin hal itu diketahui publik atas sikapnya itu.
3. Sadio Mane lahir dari keluarga muslim yang religius tumbuh besar di Bambhali Sedhiou Senegal, kegiatannya yang sangat padat tidak membuatnya melupakan kewajiban 5 waktunya dan menjadi contoh pemain sepak bola muslim lainnya.
4. Sadio Mane adalah pemain muslim terbaik dengan kemampuan terhebatnya di semua kompetisi sepanjang karirnya di pertandingan sepak bola yang diikutinya dan mewujudkan rasa syukurnya dalam bentuk sujud usai mencetak gol.
Baca juga: Viral Video Keroyok Perempuan di Hotel Makasar
5. Dengan pendapatannya yang luar biasa, Sadio Mane memilih berdakwah di sepak bola dengan sikapnya yang religius juga karakter terbaik muslim.
6. Dakwah lainnya yang Sadio Mane lakukan adalah membangun masjid senilai 455.000 poundsterling (Rp8,26 miliar) menjadikan Bambhali layaknya kota.
7. Sadio Mane memilih berdakwah ketimbang membeli 10 Ferari, Permata Berlian, rumah mewah, dan pilihan glamour lainnya, yang baginya tak memberikan banyak manfaat baginya atau dunia.
8. Dengan prinsipnya “Memilih memberikan orang-orang sedikit dari apa yang kehidupan telah berikan kepada Saya,” Sadio Mane menyumbangkan hartanya untuk keluarganya dan orang di kampungnya yang masih hidup dalam kesulitan.
Ternyata ayahnya yang seorang imam atau ustad di kampung halamannya telah mendidiknya menjadi muslim yang baik bagaimana memanfaatkan kekayaannya sehingga kehidupan Sadio Mane jauh dari kemewahan tidak bermanfaat.
