Es Krim Haagen-Dazs Ditarik dari Peredaran, ini Alasannya

Penulis : Editor :
Kesehatan80 views
Es Krim Haagens-Dazs ditarik dari peredaran/Tangkapan Layar/wisegeek.com/

MEDIACREATIVEID.COM – BPOM menarik produk es krim Haagen-Dazs rasa Vanila kemasan pint dan mini cup karena temuan kandungan Etilen Oksida (EtO) yang melebihi ambang batas.

Etilen glikol yang digunakan untuk menurunkan titik beku campuran es krim Haagen-Dazs dibuat dengan menggunakan zat etilen oksida.

Residu Etilen Oksida (EtO) ini ditemukan dalam es krim beku produk impor Haagen-Dazs sehingga Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI menarik produk tersebut dari peredaran.

Pembuatan es krim Haagen-Dazs  dan merek lainnya dalam skala besar umumnya menggunakan perasa dan pemanis buatan, selain itu juga menggunakan etilen glikol sebagai zat anti beku (ante freeze) untuk menurunkan titik beku cairan.

Dirangkum Mediacreativeid.com dari berbagai sumber, informasi penarikan produk es krim asal Perancis itu diumumkan melalui situs resmi www.pom.go.id pada hari  Selasa 19 Juli 2022 malam.

Hal ini dilakukan oleh BPOM karena informasi yang diterima oleh Indonesia Rapid Alert System for Food and Feed (INRASFF) pada 8 Juli 2022.

Informasi yang diterima BPOM dari EURASFF  bahwa pada produk Es Krim rasa Vanila merek Haagen-Dazs ditemukan Etil Oksida (EtO) melebihi kadar batas yang diizinkan oleh European Union (EU).

Pada tanggal 6 Juli 2022, otoritas terkait di Prancis melalui RappelConso dan Food Standars Australia New Zealand (FSANZ) juga menerbitkan informasi serupa.

Pada tanggal 8 Juli 2022, Singapore Food Agency (SFA) memerintahkan importir untuk melakukan penarikan produk tersebut.

Berdasarkan itu dengan sukarela produsen menarik produk es krim rasa vanila kemasan pint dan mini cup 100 ml dan 473 ml.

Es krim adalah makanan  beku terbuat dari produk susu seperti krim, lalu dicampur dengan perasa dan pemanis buatan ataupun alami.

Campuran bahan es krim ini didinginkan dengan diaduk sambil mengurangi suhunya untuk mencegah pembentukan es batu dengan cara menaruh pada sebuah wadah yang dimasukkan ke dalam campuran es pecah dan garam.

Produk tersebut terdaftar di BPOM dan beredar di Indonesia, karena itu diinstruksikan kepada produsen untuk melakukan penarikan dari peredaran kedua produk tersebut dan diperluas ke jenis kemasan bulkcan (9,46 L).

BPOM juga menginstruksikan importir untuk menghentikan sementara peredaran serta penjualan produk es krim Haagen-Dazs lainnya yang mengandung perisa vanila sampai produk tersebut dipastikan aman.

BPOM berproses dalam melakukan kajian kebijakan terkait EtO, termasuk pemantauan perkembangan terbaru tentang peraturan dan standar keamanan pangan international, serta melaksanakan sampling dan pengujian untuk mengetahui tingkat paparannya.

Sementara itu Codex Allimentarius Commission (CAC) sebagai organisasi internasional dibawah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum mengatur batas maksimum residu EtO sehingga pengaturannya di setiap negara berbeda.

Etilen oksida dalam jumlah relatif kecil digunakan sebagai fumigan, sterilen untuk makanan (rempah-rempah) dan kosmetik, di rumah sakit digunakan untuk sterilisasi peralatan bedah dan peralatan plastik yang tidak dapat disterilkan dengan uap

Jika tubuh terpapar etilen oksida dalam jangka pendek akan mengalami efek samping seperti iritasi mata dan saluran pernafasan atas, mual muntah, diare, sakit kepala, pusing, kelelahan, lemah otot hingga kulit terbakar.

Tindakan BPOM dalam penarikan produk Es krim Haagen-Dazs ini merupakan bentuk kehati-hatian dalam memberikan perlindungan terhadap masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *