MEDIACREATIVEID.COM – Akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Menteri Perhubungan telah menetapkan tarif ojek online (ojol) naik.
Tarif ojol naik ini juga ditetapkan demi kepentingan para mitra pengemudi.
Akan tetapi, tarif ojol naik tentu saja memunculkan berbagai pendapat di masyarakat.
Bagaimanapun, tarif ojol naik akan membawa dampak positif maupun negatif bagi para mitra pengemudi.
Baca juga: Atasi Kemacetan Grup Bakrie Konversikan 260 Bus Listrik di Bandung Raya
Dirangkum Mediacreativeid.com dari berbagai sumber, kenaikan ongkos angkutan daring ini akan berlaku mulai tanggal 14 Agustus 2022.
Kenaikan tarif ini tercantum dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP/564/2022 yang diundangkan pada 4 Agustus 2022.
Tarif ojol naik ini mengundang komentar dari pengamat transportasi, Darmaningtyas.
Menurutnya, kenaikan tarif ojol seharusnya ditentukan oleh aplikator karena itu memang kewenangannya.
Darmaningtyas juga mengatakan bahwa tarif minimal perlu ditentukan guna melindungi pengemudi.
Jika tidak ada tarif minimal dan ternyata orderannya jarak pendek dan macet, pengemudi akan rugi besar, apalagi bila operator memiliki kenaikan berdasar tarif bawah.
Darmaningtyas juga menyampaikan bahwa ada yang menyambut gembira maupun sedih penyesuaian tarif ojol ini.
Baca juga: Dishub DKI Lakukan Uji Coba Rekayasa Lalu Lintas Bundaran HI
Kesedihan yang timbul dikarenakan mitra pengemudi menyadari bahwa kenaikan tarif justru akan membuat orderan menurun.
Dikhawatirkan, tarif ojol naik dapat membuat masyarakat beralih ke taksi pelat kuning karena ongkos mereka yang hampir sama.
Selain itu, Darmaningtyas menilai perusahaan penyedia jasa ojol dan pemerintah perlu mengatur biaya parkir mitra pengemudi.
Dia mengharapkan hasil tarif ojol naik ini tidak lagi menimbulkan persoalan hubungan industrial yang eksploitatif.
