Cuci Tangan Pakai Sabun Tingkatkan Kesadaran Bangun Lingkungan Sehat Untuk Cegah Penyakit Infeksi

Penulis : Editor :
Kesehatan132 views

MEDIACREATIVEID.COM – Peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia pada tanggal 15 Oktober   adalah momen   penting untuk terlaksananya Sanitasi Total Berbasis masyarakat (STBM)

Momen untuk meningkatkan kesadaran membangun lingkungan sehat guna mencegah penyakit infeksi melalui Higienes dan Sanitasi yaitu Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS).

Lima pilar STBM  adalah stop buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengolahan air minum, sampah dan limbah cair rumah tangga.

Cuci tangan pakai sabun (CTPS) termasuk langkah 3M yang dicanangkan pemerintah sebagai upaya untuk memutus rantai penularan Covid-19

Perilaku higienis ini harus tetap dilakukan, bahkan perlu ditingkatkan kembali agar pandemi cepat berlalu dan tidak terulang kembali.

Baca juga: Rumah Sehat Untuk Jakarta Jadi Nama Baru RSUD di Jakarta

Dirangkum Mediacreativeid.com dari berbagai sumber bahwa CTPS telah terbukti dapat mencegah penyakit menular seperti diare, typhoid hingga hepatitis.

Karena itu kegiatan CTPS dengan air mengalir tidak hanya diterapkan selama pandemi Covid-19 saja tetapi harus menjadi kebiasaan (habit) masyarakat.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengkampanyekan enam langkah mencuci tangan pakai sabun sebagai berikut:

  1. Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan memakai air mengalir.
  2. Ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara lembut.
  3. Gosok kedua punggung tangan secara bergantian.
  4. Bersihkan jari-jari dan sela-sela jari , ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan.
  5. Gosok , putar kedua ibu jari secara bergantian, letakkan ujung jari ke telapak tangan dan gosok perlahan, lakukan minimal selama 20 detik.
  6. Membersihkan kedua pergelangan tangan secara bergantian dengan cara memutar, akhiri dengan membilas menggunakan air bersih yang mengalir, keringkan dengan handuk/tissue.

Baca juga: Rumah Sakit Umum Daerah di Jakarta Lenyap, Ini Sebabnya

Kampanye CTPS ini digalakan kepada lima sasaran yakni rumah tangga, sekolah atau dunia pendidikan, tempat kerja atau kantor, fasilitas kesehatan.

Tidak terkecuali  tempat umum seperti rumah ibadah, pasar, terminal, dan lainnya.

CTPS menjadi kewajiban, ini jadi syarat tidak tertular atau menularkan.

Ditempat umum atau tempat lain yang banyak masyarakat berkumpul harus tersedia sabun dan air agar masyarakat bisa mengakses dengan mudah.

Menurut juru bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19  dr Reisa Broto Asmoro bahwa mencuci tangan pakai sabun itu  lebih baik.

Mencuci tangan dengan sabun baik untuk menghilangkan kuman dibandingkan cairan penyanitasi tangan.

Cara mencuci tangan yang baik dan benar adalah dengan menggunakan sabun dan air mengalir.

Terkadang orang menggunakan hand sanitizer hanya bagian bawah tangannya saja tidak sesuai dengan langkah cuci tangan.

Hand sanitizer efektif membunuh kuman, jika kandungan alkohol atau anti kuman  diatas 65 persen.

Baca juga: Kemenkes Ungkap Kenaikan Kasus Covid-19 Masih Wajar

Sebaiknya menggunakan hand sanitizer dilakukan saat tidak ada air mengalir, lakukan seperti langkah mencuci tangan  sehingga semua bagian tangan bersih.

Dalam membangun masyarakat sadar higienis dan sanitasi, cuci tangan pakai sabun di air mengalir lebih efektif membunuh kuman dan menjaga infeksi.

Salah satu alasan masyarakat belum mempraktikkan mencuci tangan secara konsisten adalah karena faktor kebiasaan, sehingga tindakan pembiasaan.

Pembiasaan bisa terbangun dengan pembelajaran dan menirukan, karena itu perlu diberikan contoh  kepada anak-anak agar terbiasa.

Mengubah perilaku tidak semudah membalikan telapak tangan, harus berproses, dan akan lebih mudah jika dimulai dari sejak anak-anak melalui contoh.

Menurut data Unicef, di Indonesia ada 78 persen rumah tangga memiliki fasilitas cuci tangan pakai sabun.

Di sekolah 59 persen atau 3 dari 5 sekolah tidak memiliki akses kebersihan dasar yaitu fasilitas cuci tangan pakai sabun.

Akibat minimnya fasilitas tersebut, 10 juta anak berpotensi tidak dapat melakukan cuci tangan secara konsisten.

Program Indonesia bergerak lawan kuman mengajak masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang  dipraktekan secara konsisten.

Berikut waktu yang tepat untuk cuci tangan pakai Sabun:
1. Sebelum makan
2. Setelah BAB
3. Sebelum menjamah makanan
4. Sebelum menyusui
5. Setelah beraktivitas

Dengan memperingati Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia diharapkan seluruh masyarakat Indonesia dapat hidup lebih sehat.

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *