Infeksi Campak jadi Kejadian Luar Biasa di Tahun 2022

Penulis : Editor :
Kesehatan90 views

MEDIACREATIVEID.COM – Campak merupakan penyakit infeksi yang sangat menular, dan ditandai dengan ruam kulit di seluruh tubuh, serta gejala seperti flu.
Penyakit campak disebabkan oleh virus, dengan gejala yang muncul sekitar satu sampai dua minggu setelah tubuh terinfeksi.
Infeksi campak lebih sering menimpa anak-anak berusia di bawah lima tahun, namun siapapun bisa terinfeksi.
Seseorang menjadi rentan terhadap penyakit campak bila belum pernah terkena penyakit tersebut atau belum mendapat vaksinasi.

Baca juga: Rokok Elektronik Amankah Bagi Kesehatan

Infeksi rubela ini disebabkan oleh virus keluarga paramyxovirus yang terjadi melalui percikan liur penderita saat bersin atau batuk.
Jika seseorang menyentuh benda yang terkontaminasi virus ini, maka besar kemungkinan ia akan tertular.
Dirangkum Mediacreativeid.com dari berbagai sumber bahwa penyebaran penyakit campak merupakan Kejadian Luar Biasa (KLB).
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat terjadinya penularan campak di 31 provinsi Indonesia hingga Desember 2022.
“Jumlah kejadiannya sampai Desember 2022 dilaporkan dari 31 provinsi, pasiennya hampir di semua umur,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi.
Ia pun mengatakan bahwa kasus campak yang dilaporkan dari daerah berjumlah 3.341 kasus dari 223 kabupaten/kota.
Menurut dr Siti Nadia, gejala penyakit campak antara lain demam tinggi, bercak kemerahan pada kulit (rash) disertai dengan batuk dan atau pilek.
Biasanya diikuti juga oleh konjungtivitas (mata merah karena peradangan) yang dapat berujung pada komplikasi pneumonia, diare, dan meningitis.

Baca juga: Hubungan Seksual Sering Tertahan? Awas, Bisa Timbulkan Dampak Negatif Bagi Kesehatan!

Menurut data statistik, peningkatan kasus campak sebesar 32 kali lipat, karena cakupan imunisasi kurun waktu 2020-2022 tidak sesuai target.
Hal ini disebabkan karena fokus layanan kesehatan sepanjang pandemi COVID-19 pada upaya pengendaliian SARS-Cov-2.
Target imunisasi dasar lengkap pada bayi itu 92 persen, namun hanya tercapai 84 persen.
Kemenkes menyatakan bahwa cakupan imunisasi untuk campak rubela di Bulan Imunisasi Nasional (BIAN) 2022 secara nasional mencapai 72,7 persen.
Sementara itu targetnya 95 persen, di Pulau Jawa bali mencapai 97,90 persen di luar itu baru 63,90 persen.
BIAN adalah pemberian imunisasi tambahan Campak-Rubela serta melengkapi dosis imunisasi Polio dan DPT-Hb-Hib yang terlewat.
Program ini merupakan upaya menutup kesenjangan imunitas anak dengan melakukan harmonisasi kegiatan imunisasi tambahan (campak-rubela).
BIAN bermanfaat untuk mencegah kesakitan dan kecacatan akibat infeksi Campak, Polio, Pertusis, Rubela, Dipteri, Hepatitis B, Penumonia, dan Meningitis.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *