Banyak Drama Salah Subsidi, Pengguna LPG 3 Kg Siap Beralih Ke Kompor Listrik

Penulis : Editor :
Ekonomi109 views

MEDIACREATIVEID. COM – Setelah drama salah subsidi BBM, kini ramai perbincangan tentang peralihan kompor LPG 3 kg ke kompor listrik.

Penyesuaian harga BBM yang baru saja dilakukan tanggal 3 September 2022 lalu, nyatanya masih menyisakan cerita drama salah subsidi.

Pemerintah memang tidak pernah bosan dengan narasi drama salah subsidi ini setiap kali akan melakukan penyesuaian harga BBM.

Bahwa pemanfaatan subsidi BBM pada faktanya lebih banyak digunakan oleh rakyat mampu dibandingkan rakyat miskin.

Seperti itu pula yang terjadi pada subsidi PLN terhadap tarif dasar listrik 450 VA.

Baca juga :  Harga BBM Belum Diturunkan, BEM SI Demo Lagi Hari Ini

Subsidi yang seharusnya hanya dinikmati rakyat kelas tertentu, pada kenyataannya banyak ketidaksesuaian, hingga yang mampu pun tetap menikmatinya.

Dirangkum Mediacreativeid.com dari berbagai sumber, pembicaraan ramai terkini adalah tentang rencana peralihan penggunaan LPG 3 kg dengan kompor listrik.

Pemerintah juga sedang siap-siap mengurangi peredaran Liquefied Petroleum Gas atau LPG 3 Kg yang selama ini masuk dalam kategori subsidi.

Untuk selanjutnya, masyarakat dari golongan bawah atau rakyat miskin pengguna LPG 3 Kg itu akan diarahkan untuk menggunakan kompor listrik atau induksi.

Rencana program konversi kompor gas menjadi kompor listrik atau induksi bagi rumah tangga ini disampaikan pemerintah melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif.

Baca juga : Effendi Simbolon Sebut TNI Seperti Gerombolan, Sejumlah Prajurit Protes

Menurut Arifin, saat ini pemerintah bersama PT PLN (Persero) tengah menggencarkan program tersebut.

Beliau juga menambahkan, bahwa konversi dari kompor gas menjadi listrik atau induksi ini adalah sebagai salah satu upaya mengurangi subsidi LPG 3 kg.

Memang yang agak mengejutkan, ternyata beban subsidi LPG 3 kg ini mayoritas masih diimpor, sehingga butuh ditekan dari tahun ke tahun.

Namun demikian, Arifin juga menyampaikan bahwa hal ini akan membutuhkan beberapa tahun, sehingga yang terpenting adalah meminimalkan subsidinya.

Informasi mengenai LPG 3 Kg bakal dihapus atau tidak juga belum dapat dipastikan, sebab seiring waktu mungkin akan banyak juga produk alternatifnya.

Arifin juga meyakini, bahwa yang penting adalah bahwa proyek ini bakal mampu mengurangi beban keuangan negara.

Dengan demikian, drama salah subsidi tidak perlu terjadi lagi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *