Joe Biden Desak Kongres Larang Senjata Serbu di AS

Penulis : Editor :
Internasional112 views
Presiden Joe Biden desak kongres Amerika Serikat untuk melarang penggunaan senjata serbu/Tangkapan Layar/Dok. Reuters/Evelyn Hockstein/

 

MEDIACREATIVEID.COM – Kasus penembakan massal yang terjadi baru-baru ini di Amerika Serikat membuat Presiden Joe Biden mendesak kongres.

Diketahui telah terjadi tiga kasus penembakan massal yang mengakibatkan sejumlah korban tewas sehingga  Presiden Joe Biden melakukan sebuah deklarasi.

Salah satu penembakan terjadi di sebuah sekolah dasar di Uvalde, Texas yang menewaskan sejumlah guru dan murid, membuat Joe Biden mendesak adanya tindakan dari kongres.

Pada Kamis, 2 Juni 2022 waktu setempat Joe Biden mendesak kongres untuk melarang senjata serbu, memperluas pemeriksaan latar belakang dan langkah-langkah pengendalian senjata lainnya.

Biden meminta  hal tersebut agar dapat mengatasi serangkaian penembakan massal yang terjadi baru-baru ini.

Dirangkum Mediacreativeid.com dari berbagai sumber, diketahui bahwa Joe Biden melakukan pidato  di Gedung Putih dan disiarkan secara langsung di primetime.

Dolar AS Turun Sebabkan Emas Naik

Dalam pidatonya, Biden bertanya kepada semua warga Amerika Serikat, berapa banyak lagi nyawa yang harus dikorbankan agar dapat merubah undang-undang senjata yang ada saat ini.

Tiga kasus penembakan di  Amerika Serikat telah membuat warganya ketakutan.

Penembakan di sebuah sekolah di Texas, sebuah toko kelontong di New York, dan sebuah gedung medis di Oklahoma telah menelan korban jiwa tewas yang tak sedikit.

“Demi Tuhan, berapa banyak lagi pembantaian yang mau kita terima?” tanya Biden pada pidato tersebut.

“Mau tak mau saya berpikir ada terlalu banyak sekolah lain, terlalu banyak tempat sehari-hari lain yang telah menjadi ladang pembantaian, medan perang, di sini di Amerika,” lanjut Biden lagi.

Presiden Joe Biden yang berasal dari Partai Demokrat menyerukan sejumlah tindakan terkait penggunaan senjata yang selama ini ditentang oleh Partai Republik di Kongres.

Vladimir Putin Bahas Ekspor Gandum dari Ukraina, dengan Siapa?

Termasuk melarang penjualan senjata serbu dan magasin berkapasitas tinggi.

Terdapat alternatif lainnya bila pelarangan tersebut tak dimungkinkan adalah menaikkan batas usia minimum dari 18 menjadi 21 tahun.

Biden juga mendesak agar kongres mencabut perisai yang melindungi produsen senjata dari tuntutan atas kekerasan yang dilakukan oleh para penggunanya.

“Kita tidak bisa mengecewakan rakyat Amerika lagi,” ujar Biden.

Kini anggota parlemen tengah mencari cara agar dapat memperluas pemeriksaan latar belakang pemilik senjata serta mengesahkan undang-undang yang memungkinkan petugas penegak hukum  dapat mengambil senjata dari orang yang menderita penyakit mental.

Elon Musk Benci WFH, Twitter Kena Imbas

Amerika Serikat menjadi negara dengan tingkat kematian akibat senjata yang cukup tinggi dibandingkan negara lainnya.

Kasus penembakan baru-baru ini telah menewaskan 19 anak-anak, dua guru di Texas, 10 warga kulit hitam di utara New York, dua dokter, seorang resepsionis, dan pasien di Oklahoma.

Namun langkah Presiden Joe Biden menghadapi tantangan dari Partai Republik di Senat karena menganggap melanggar amandemen kedua Konstutusi AS yang melindungi hak warganya untuk memiliki senjata.

Biden juga mengatakan bahwa amandemen kedua tidak “mutlak” dan menambahkan bahwa langkah-langkah baru tersebut tidak untuk mengambil senjata rakyat.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *