Kurangi Emisi Karbon dengan Menanam Pohon dan Memilah Sampah

Penulis : Editor : Dina
Nasional114 views

MEDIACREATIVEID.COM – Emisi karbon adalah gas yang dikeluarkan dari hasil pembakaran senyawa yang mengandung karbon seperti CO2, solar, bensin, LPG, dan bahan bakar lainnya.

Saat ini emisi karbon merupakan salah satu penyumbang terjadinya perubahan iklim dan pemanasan global bersamaan dengan emisi gas rumah kaca.

Penggunaan bahan bakar di bidang industri, manufaktur, transportasi merupakan penyumbang terbesar emisi karbon.

Selain itu penggunaan alat elektronik seperti smartphone ikut mempengaruhi tingkat emisi karbon di udara.

Pelepasan senyawa kimia ke lapisan atmosfer bumi memiliki dampak pada lingkungan, kesehatan dan ekonomi.

Baca juga: PemProv Jawa Barat Komitmen Genjot Capaian Vaksinasi Covid-19 Dengan Program Booster Kedua

Dirangkum Mediacreativeid.com dari berbagai sumber bahwa dampak emisi karbon terhadap lingkungan antara lain meningkatnya suhu bumi per tahun.

Selain itu juga bisa mengakibatkan perubahan iklim dan pemanasan global yang berdampak pada cuaca yang tidak stabil, serta bencana alam.

Mengingat dampak yang ditimbulkannya maka perlu dilakukan edukasi terhadap masyarakat agar berperan aktif dalam kehidupan sehari-hari untuk menekan kadar emisi karbon.

Hal pertama yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah efisiensi, terhadap penggunaan energi, penggunaan air bersih, pemakaian smartphone, laptop, atau PC.

Tindakan nyata efisiensi antara lain mematikan peralatan listrik yang tidak digunakan, menutup kran air setelah digunakan, mengurangi waktu pemakaian smartphone, laptop atau PC.

Baca juga: Antara Ada dan Tiada, Ini Misteri Kota Gaib Saranjana di Borneo

Berikunya adalah menanam pohon untuk menyerap kembali emisi karbon dan gas rumah kaca yang dihasilkan.

Prof. Eniya Listiani Dewi, pakar electrochemical process Badan Riset dan Inovasi (BRIN) mengatakan bahwa menanam pohon di hulu sungai dan pemilahan sampah bisa berperan dalam pengurangan emisi karbon.

“Banyak juga beberapa problem yang ditemui masalah air di hulu sungai terkait pengurangan pohon. Padahal keberadaan pohon ini harus dijaga karena sangat signifikan sekali,” ucapnya.

Selain penanaman pohon, masyarakat juga bisa melakukan pemilahan sampah dari rumah, dengan memisahkan sampah plastik maupun sampah organik.

Penerima Habibie Award termuda sebagai peneliti Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengatakan harus ada dorongan dari pihak pemerintah, dari tingkat lurah sampai gubernur.

Baca juga: Berita Korban Perkosaan 6 Orang Berakhir Damai, Ahmad Sahroni Turut Miris

Dorongan tersebut untuk membantu masyarakat memilah sampah, seperti pengangkutan sampah sesuai kategori pada hari tertentu.

Gaya hidup ramah lingkungan juga bisa dilakukan dengan sering menggunakan transportasi umum untuk berpergian jarak jauh, sedangkan jarak dekat bisa menggunakan sepeda atau berjalan kaki.

Upaya pemerintah yang sedang berjalan adalah penggunaan bahan bakar biodesel, mengakselerasi penggunaan fotovoltaik yang mengubah energi matahari menjadi energi listrik.

Upaya lainnya yaitu mengkonfersikan batu bara dengan biomasa dan Pembangkit Listrik Tenaga batu bara agar pembakarannya bersih dan minim karbon.

PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Kabupaten Morowali Utara, menggandeng Perkumpulan Milenial Indonesia Menanam untuk melakukan pembibitan dan penanaman pohon.

Baca juga: Tanggapan Faisal Basri Dan Pertamina Tentang Warung Tidak Bisa Jual LPG 3 Kg

Wisma Bharuna, Direktur Utama PT GNI pada hari Minggu, 29 Januari 2023 mengatakan bahwa komitmen global untuk mengurangi emisi karbon demi mencegah perubahan iklim.

Komitmen ini disepakati bersama dalam forum Presidensi G20 yang berlangsung di Bali pada akhir tahun 2022.

“Kita harus gotong royong membantu Bangsa ini, pemerintah tidak bisa sendiri, untuk itu saya mendukung dan siap bergandengan tangan dengan anak-anak muda Milenial Indonesia Menanam”.

“Kerjasama dalam mencanangkan pembibitan dan penanaman pohon berbatang keras dan berbuah,” katanya.

Menurutnya anak-anak muda milenial merupakan pewaris masa depan bangsa, karena semua ada di tangan mereka.

Baca juga: PPKM Resmi Dicabut, Ini Alasan dan Penjelasan Presiden Jokowi

“Agenda besar hilirisasi industri tetap berjalan, komitmen bersama dunia global bisa dijalankan, itu harapannya,” ujar Wisma Bharuna.

Ketua Umum Perkumpulan Milenial Indonesia Menanam, Achyar al Rasyid menuturkan bahwa program penghijauan lingkungan akan berfokus pada daerah-daerah bekas pertambangan.

Achyar menjelaskan kolaborasi dilakukan untuk menjalankan agenda program kerja mereka yakni penanaman dan pembibitan.

Perkumpulan Milenial Indonesaia menanam, mengajak seluruh elemen anak muda, pelajar, dan mahasiswa untuk terlibat aktif dalam agenda pengurangan emisi karbon, mempersiapkan ketahanan pangan masa depan dan hilirisasi industri.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *