Pakar Mikro Ekspresi Ungkap Gestur Lesti dan Billar Saat Perdamaian

Penulis : Editor :
Entertainment226 views

MEDIACREATIVEID.COM – Kasus dugaan KDRT yang dialami Lesti Kejora oleh Rizky Billar berakhir dengan perdamaian setelah sang penyanyi dangdut mencabut laporannya.

Kasus Lesti dan Billar resmi di SP3 atau diberhentikan saat proses perdamaian selesai dilaksanakan di Polsek Metro Jakarta Selatan pada Selasa 18 Oktober 2022 malam.

Pakar mikro ekspresi Kirdi Putra  mencoba  untuk mengungkap gestur dan wajah yang diperlihatkan Lesti dan Billar.

Sorotan tajam publik merasakan banyak kejanggalan saat deklarasi perdamaian Lesti dan Billar, benarkah tidak ada lagi trauma yang dirasakan Lesti?

Baca juga: Ini Komentar Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Tentang Munculnya Petisi Lesti Billar

Pasangan selebriti ini  lega dan senang proses tersebut berjalan lancar didukung Kepolisian, MUI, dan kuasa hukum masing-masing.

Ekspresi Billar  dicoba dibaca pakar mikro ekspresi saat sang istri ditanya kembali mengenai dugaan KDRT terlihat masih ada amarah.

“Terlihat kemarahan saat Billar mencoba menutup rapat mulutnya dan menunduk termasuk kata-kata Lesti yang dianggap kurang tepat harusnya kesalahan bukan musibah,” ungkap Kirdi Putra, dikutip Mediacreativeid.com dari akun YouTube intens investigasi.

Di akhir perdamaian kemesraan dan permintaan maaf Billar ke publik ingin membuktikan bahwa masalah sudah selesai.

Baca juga: Rizky Billar Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus KDRT, Lesti Kejora Sedang Umrah

“Lesti tidak tahu bahwa efek jera tidak akan bertahan lama, pernyataan dia mengenai anak merupakan keputusannya,” ujar Kirdi Putra.

Kirdi mengatakan Billar terlihat seperti takut ketika minta maaf dianggap tidak tulus karena belum terbuka kesalahan apa yang telah diperbuat.

Pasca berdamai, Lesti memutuskan untuk kembali tinggal dan bersama dengan Billar serta rencana mereka untuk melakukan perjalanan bulan madu.

Selain pakar mikro ekspresi tanggapan seorang psikolog bernama Joyce Manurung dan Bunda Romi ikut menganalisa Lesti dan Billar.

Joyce mengatakan itu memenuhi harapan publik, akan tetapi poin pentingnya adalah,  apakah ini alamiah yang ditampilkan secara visual tidak disadari seseorang?

Bunda Romi mengatakan Lesti dan Billar terlihat masih tegang dalam proses perdamaian tersebut, baik korban maupun pelaku KDRT harus sama-sama belajar memperbaiki diri.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *