Tempat Pengolahan Sampah Terpadu-Sampahku Tanggung Jawabku (TPST Samtaku) di Jimbaran Bali Tuai Banyak Pujian

Penulis : Editor :
Ekonomi75 views
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu/Tangkapan Layar/Dok. aqua.co.id/

MEDIACREATIVEID.COM – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko marves) Luhut Binsar Panjaitan meresmikan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu-Sampahku Tanggung Jawabku (TPST Samtaku) pada hari Jum’at 10 September 2021.

TPST Samtaku dibangun di atas lahan seluas 5.000 meter persegi dengan kapasitas pengolahan sampah sebanyak 120 ton/hari.

Model Zero Waste to Landfill yang diterapkan di TPST Samtaku mengolah semua sampah yang diangkut ke fasilitas ini menjadi sesuatu yang dapat dimanfaatkan kembali seluruhnya, tidak ada residu yang harsu diangkut ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).

Menurut Direktur Sustainable Development Danone Indonesia Karyanto Wibowo bahwa tata kelola pengolahan sampah  di TPST Samtaku Jimbaran, semua sampah yang masuk akan diolah berdasarkan jenisnya.

Baca juga: Pahlawan Digital UMKM telah Dibuka, Jangan Sampai Terlewat!

Managemen sampah berwawasan lingkungan ini mengolah sampah organik dengan pengomposan berkapasitas 40 ton/hari, sedangkan untuk botol plastik didaur ulang menjadi botol pelastik baru, dan residu diolah menggunakan teknologi Refuse Derived Fuel (RDF).

Dirangkum Mediacreativeid.com dari berbagai sumber bahwa TPST dibangun dengan tujuan agar sampah dapat ditangani sedekat mungkin dari sumbernya.

TPST Samtaku menerapkan teknologi  yang lebih advance dalam pengolahan sampah, diharapkan dapat  menangani timbunan sampah di Bali secara menyeluruh sehingga tidak lagi bergantung dengan TPA.

Setahun sejak beroperasinya, TPST Samtaku mendapatkan kunjungan dari Kepala badan Perlindungan Lingkungan (EPA) Amerika Serikat Michael S Regan pada hari Senin, 29 Agustus 2022.

Michael S Regan terkesan dengan inovasi yang diterapkan di TPST Samtaku Jimbaran, yang mengolah 60 – 80 ton limbah domestik per harinya.

“Kami telah melihat beberapa cara terbaik (best practice), penggunaan teknologi, dan peluang kerja yang terbentuk di TPST Samtaku. Saya terkesan melihat 55 persen pekerja di sini adalah perempuan,” ujarnya.

Baca juga: Kemenag Buka Sertifikasi Halal Gratis bagi 300 Ribu UMK, Yuk, Catat Persyaratannya!

Ia juga menyebutkan bahwa pemerintah AS berkontribusu membiayai berbagai inisiatif dan program pengelolaan sampah melalui Badan Pembangunan International Amerika Serikat (USAID).

Pemerintah AS juga mendorong negara-negara untuk membangun kerjasama pihak pemerintah, swasta dan masyarakat  dalam mencari solusi mengatasi persoalan sampah.

Regan menilai bahwa TPST Samtaku menunjukkan cara mengelola sampah secara berkeadilan terutama keterlibatan masyarakat desa , pemerintah desa dan perempuan.

Menurutnya masalah sampah merupakan  enviromental justice, untuk mengatasi persoalan sampah perlu mencari cara yang berkeadilan yakni melibatkan semua pihak.

CEO PT Reciki Solusi Indonesia Bhima Aries Daiyanto yang mewakili TPST Samtaku, menyampaikan bahwa fasilitas pengolahan sampah itu memiliki kapasitas sampai 120 ton limbah domestik.

Metode pengolahan sampahnya ada dua, yaitu mendaur ulang barang-barang yang masih dapat digunakan, dan mengolah menjadi bahan bakar (RDF).

Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Samtaku di Jimbaran Bali ini merupakan kolaborasi antara pemerintah daerah dan swasta yang dapat dijadikan contoh untuk diterapkan dalam penanganan persampahan, sekaligus implementasi dari perubahan paradigma pengelolaan sampah secara terintegrasi dengan pendekatan sirkuler ekonomi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *