Cegah Stunting dengan Protein Hewani

Penulis : Editor :
Kesehatan75 views

MEDIACREATIVEID.COM – Salah satu fokus pemerintah dalam usaha meningkatkan kesehatan masyarakat adalah pencegahan stunting.
Upaya ini bertujuan menurunkan angka stunting agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal.
Peringatan Hari Gizi Nasional ke-63 yang akan diperingati pada tanggal 25 Januari 2023 mengusung tema “Protein Hewani Cegah Stunting”.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan tema ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap bahaya stunting.

Baca juga: Infeksi Campak jadi Kejadian Luar Biasa di Tahun 2022

Tubuh anak yang pendek seringkali dimaknai sebagai faktor keturunan (genetik) orang tua, sehingga masyarakat tidak melakukan apapun untuk mencegahnya.
Kondisi tubuh anak stunting antara lain tinggi badan rendah (kerdil) dari sandar usianya.
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu lama, sehingga pertumbuhan anak tergangu.
Genetika merupakan faktor determinan kesehatan yang kecil pengaruhnya jika dibandingkan dengan faktor perilaku, lingkungan dan pelayanan kesehatan.
Dirangkum Mediacreativeid.com dari berbagai sumber bahwa pencegahan stunting dapat dilakukan dengan perbaikan pola makan,pola asuh, serta sanitasi dan akses air bersih.
Kemenkes dalam acara HGN 2023 mengajak semua pihak terkait menyebarluaskan informasi dan promosi kepada masyarakat tentang pentingnya protein hewani dalam rangka mencegah stunting.
Dokter Ni Made Diah sebagai Pelaksana Tugas Direktur Gizi dan KIA Kemenkes menuturkan bahwa tema tersebut untuk meningkatkan pengetahuan, dalam rangka percepatan penurunan stunting.

Baca juga: Bayam Merah Miliki Segudang Khasiat Bagi Kesehatan Tubuh, Apa Sajakah? 

Selain itu juga untuk meningkatkan komitmen dan kerjasama antara pemerintah baik sektor kesehatan maupun non kesehatan di tingkat pusat hingga kabupaten/kota serta pihak swasta.
“Kita perlu memperhatikan MPASI (Makanan Pendamping ASI) dari balita kita,” ujar dokter Ni Made.
Selanjutnya dia mengatakan bahwa konsumsi protein seperti ikan, daging, telur dan susu rendah dibandingkan total konsumsi.
Konsumsi daging kita masih dibawah 40 gram, masih jauh dibandingkan negara yang angka stuntingnya rendah.
Secara umum, asupan protein hewani di Indonesia masih rendah, seperti dan ikan termasuk yang terendah dikonsumsi jika melihat data dunia Foor and Agriuculture Organization of The United Nations.
Bahkan konsumsi ikan di Indonesia juga belum maksimal padahal Indonesia negara yang kaya hasil laut.
Ni Made juga mengatakan HGN dijadikan momentum meningkatkan peran semua pihak dalam kampanye percepatan penurunan stunting, sebagai upaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
Tema Protein Hewani Cegah Stunting, memiliki dua slogan yaitu, “protein hewani setiap makan” dan “isi piringku kaya protein hewani”.
Ada penelitian yang menunjukkan bahwa terdapat bukti bahwa stunting berhubungan kuat dengan konsumsi protein hewani.
“Jadi menunjukkan kalau protein hewani yang berasal dari produk susu, telur,daging dan ikan berkorelasi mencegah stunting,” kata Ni Made

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *