Dietilen Glikol dan Etilen Jadi Pemicu Gagal Ginjal? Ini Faktanya

Penulis : Editor :
Kesehatan176 views

MEDIACREATIVEID – Kasus kematian anak akibat gagal ginjal akut akhir-akhir ini marak terjadi diduga karena kandungan senyawa dietilen glikol dan etilen glikol dalam obat parasetamol.

Tak hanya anak-anak, risiko gagal ginjal akut akibat cemaran senyawa berbahaya seperti dietilen glikol dan etilen glikol juga mengintai usia dewasa.

Dugaan ada senyawa dietilen glikol dan etilen glikol, membuat Kementerian Kesehatan membuat inturuksi untuk semua apotek di Indonesia.

Kemenkes menginstruksikan agar seluruh apotek yang beroperasi di Indonesia untuk sementara ini tidak menjual obat bebas dalam bentuk sirup kepada masyarakat.

Dietilen glikol dan etilen glikol merupakan senyawa pelarut organik dengan rasa manis yang kerap disalahgunakan untuk pelarut obat menggantikan propilen glikol atau polietiken glikol.

Baca juga: Obat Sirup Dilarang Kemenkes RI Dikonsumsi Anak-anak

Ketika masuk ke tubuh, gietilen glikol dan etilen glikol ini mengalami oksidasi oleh enzim sehingga menjadi glikol aldehid kemudian kembali dioksidasi menjadi asam glikol oksalat dan kemudian membentuk lagi menjadi asam oksalat.

“Asam oksalat kelarutannya kecil, kalau ketemu kalsium akan terbetuk garam yang sukar larut air dan larinya akan ke organ seperti empedu dan ginjal. Jika lari ke ginjal akan jadi batu ginjal. Kristalnya tajam akan mencederai ginjal,” ujar Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran Prof. apt. Muchtaridi, PhD, seperti dilansir Mediacreativeid.com di Laman unpad.ac.id, Rabu, 19 Oktober 2022.

Bila kondisi ini terjadi pada anak-anak yang notabene memiliki ukuran ginjal lebih kecil, dampak yang ditimbulkan akan lebih parah.

Tidak hanya memapar di ginjal, efeknya juga bisa lari ke jantung dan juga bisa memicu kematian yang cepat.

Baca juga: Cuci Tangan Pakai Sabun Tingkatkan Kesadaran Bangun Lingkungan Sehat Untuk Cegah Penyakit Infeksi

Kondisi dehidrasi akan mempercepat pembentukan asam oksalatnya, contohnya di negara kering seperti di Gambia.

Dietilen glikol dan etilen glikol sebenarnya sudah dilarang ketat penggunaannya dalam obat oleh Food and Drugs Administration (FDA) sejak 1938.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *