Kelahiran Bayi Premature Dapat Dicegah Dengan Kehamilan Yang Sehat

Penulis : Editor : Dina
Kesehatan112 views

MEDIACREATIVEID.COM – Menurut catatat WHO, Indonesia memiliki angka kelahiran bayi premature yang tinggi yakni  675.700 pertahun, dengan laju lebih besar dari 15 persen.

Ada di peringkat ke 9 dari Negara dengan laju kelahiran bayi premature tertinggi yaitu 15.5 per 100 kelahiran.

Angka kematian anak di bawah 5 tahun mencapai 3,1 juta pertahun, 35 % nya disebabkan oleh kelahiran bayi premature.

Kondisi kesehatan ibu hamil yang kurang baik menjadi factor penyebab terjadinya kelahiran bayi premature.

Bayi dengan berat lahir rendah (small for gestatioal age) sering mengalami gagal napas, infeksi dan kelainan jantung yang berakibat kematian.

Dirangkum Mediacreativeid.com dari berbagai sumber bahwa pengecekan dan pemeriksaan ibu hamil secara seksama diharapkan dapat mencegah kelahiran premature.

Dokter Anak Konsultan Neonatologi RSCM Prof Dr. dr Rinawati Rohsiswatmo, SpA(K) menghimbau para orang tua supaya mempersiapkan kehamilan dengan baik agar terhindar bayi lahir premature.

Ia mengatakan bahwa kelahiran bayi premature sebagian besar disebabkan karena kondisi kesehatan ibu hamil yang kurang baik.

Seperti ibu hamil menderita darah tinggi (hipertensi), anemia, preeklamsia, diabetes, infeksi dan kondisi lainnya.

Journal of Nutrition Amerika Serikat menuliskan bahwa wanita yang banyak mengkonsumsi makanan berkadar gula tinggi, makanan siap saji sebelum kehamilannya memiliki kecenderungan  mengalami lahir premature.

Resiko mengalami kelahiran bayi premature bagi perempuan yang konsisten mempunyai pola makan buruk adalah satu setengah kali lebih besar dari mereka yang sehat pola makannya.

Hasil penelitian menemukan bahwa wanita yang mengkonsumsi makanan kaya protein (daging, ikan, ayam), sayur-sayuran, dan biji-bijian memiliki resiko kelahiran premature  lebih rendah.

Pola makan adalah faktor penting dalam kesehatan, dapat dikendalikan untuk membuat perubahan yang positif.

Karena itu disarankan kepada para perempuan agar mengkonsumsi makanan sehat sebelum dan selama kehamilan.

Dr Rinawati mengatakan bahwa pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim yang terhambat, baik karena  gizi atau kesehatan ibu kurang baik akan mempengaruhi perkembangan organ bayi saat lahir.

Setiap tanggal 17 November diperingati sebagai Hari Prematur Sedunia yang perayaannya diinisiasi oleh European Foundation for the care og Newborn Infants (EFCNI)

Tema tahun ini adalah “Small Action Big Impact, Imediati Skin to Skin Care for Every Baby, Every where”.

Pentingnya kontak langsung dari kulit ke kulit untuk meningkatkan kondisi bayi lahir premature  melalui perawatan mode Kangguru.

Selain mengatur pola makan yang baik, ibu hamil juga harus mencermati masa kehamilannya untuk menekan resiko kelahiran bayi premature.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *