Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi) Si Pembunuh Senyap

Penulis : Editor :
Kesehatan65 views

MEDIACREATIVEID.COM – Pendarahan otak yang menyebabkan Indra Bekti pingsan dan dilarikan ke rumah sakit, menurut dokter pemicunya adalah tekanan darah tinggi.

Riwayat penyakit Indra Bekti sebelumnya memang menderita tekanan darah tinggi (hipertensi) dengan gejala sering pusing dan sakit kepala.

Kejadian yang menimpa Indra Bekti, pingsan di kamar mandi sering terjadi di masyarakat, karena saat mengejan dengan kuat memicu tekanan darah tinggi untuk sesaat.

Seseorang dinyatakan menderita penyakit tekanan darah tinggi jika dalam dua kali pengukuran, mendapatkan hasil lebih besar dari 140/90 mmHg.

Penyakit degeneratif ini dijuluki sebagai “Si Pembunuh Senyap” (Silent Killer) karena penderita biasanya tidak merasakan tanda sakit apapun.

Baca juga: Indra Bekti Alami Pendarahan Otak, Kenali Penyebab dan Gejalanya.

Secara umum masyarakat merasa biasa saja ketika mendengar penyakit darah tinggi, tetapi akibatnya sangat berbahaya jika dibiarkan terlalu lama.

Dirangkum Mediacreativeid.com dari berbagai sumber bahwa penyakit ini dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi penyakit yang berbahaya.

Seseorang dapat mengalami tekanan darah tinggi apabila semakin banyak darah yang dipompa oleh jantung, dan atau akibat sempitnya pembuluh darah arteri.

Jika seseorang mendapatkan angka tekanan darah lebih besar dari 140/90 mmHg itu berarti:

– Angka pertama (140) atau sistolik adalah tekanan dalam pembuluh darah ketika jantung berkontraksi atau berdetak.

Baca juga: Tingkatkan Imunitas Tubuh dengan Konsumsi Makanan yang Tepat

– Angka kedua (90) atau diastolik adalah tekanan dalam pembuluh darah ketika jantung beristirahat diantara detaknya.

Hal yang berbahaya dari tekanan darah tinggi adalah semakin lama dibiarkan semakin penderita tidak bisa merasakan gejala penyakit hipertensi lagi (si pembunuh senyap).

Tubuh manusia dapat beradaptasi dengan rasa sakit, sehingga tidak menyadari bahwa sebenarnya tekanan darah dalam tubuh tetap tinggi dan sangat berbahaya.

Tekanan darah tinggi yang dibiarkan terlalu lama dapat menyebabkan pembulu darah kaku.

Jika hal ini terjadi di area ginjal, menyebabkan gagal ginjal maka ginjalnya rusak dan harus cuci darah.

Baca juga: Suti Karno Amputasi Kaki Akibat Diabetes Ini Gejala Lukanya

Bila pembuluh darah kaku dan pecah di daerah otak, menyebabkan Stroke, kalau di area jantung menyebabkan jantung bengkak (kongestif).

Selain itu pembuluh darah kaku juga bisa menyebabkan kebutaan dan kerusakan hati.

Hipertensi terbagi menjadi dua jenis, yaitu primer dan sekunder.

– Hipertensi primer cenderung berkembang secara bertahap selama bertahun-tahun, dan semakin bertambah jika tidak dilakukan penanganan, penyebabnya sulit diidentifikasi.

– Hipertensi sekunder, terjadi karena alami kondisi kesehatan yang mendasarinya, cenderung terjadi tiba-tiba.

Berikut berbagai kondisi yang menyebabkan hipertensi sekunder:

obstruksi sleep apnea,

– bermasalah di ginjal,

– adanya tumor kelenjar adrenal,

– masalah tiroid,

– cacat bawaan pada pembuluh darah,

– obat-obatan, misalnya pil KB, obat flu, dekongestan, analgesik,

– obat-obat terlarang.

Baca juga: Bayam Merah Miliki Segudang Khasiat Bagi Kesehatan Tubuh, Apa Sajakah? 

Sementara itu faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya hipertensi adalah:

– usia lanjut, di atas 65 tahun

– mengkonsumsi makanan tinggi kadar garam,

– obesitas atau kelebihan berat badan.

– kurang mengkonsumsi serat (buah dan sayur)

– jarang berolahraga, kuarng aktif secara fisik

– terlalu banyak mengkonsumsi minuma yang mengandung kafein

– merokok, mengkonsumsi minuman beralkohol,

– stres

– memiliki penyakit kronis, seperti ginjal, diabetes.

Seseorang yang menderita tekanan darah tinggi, merasakan gejala seperti sakit kepala, mimisan, gangguan penglihatan, nyeri dada,aritmia, telinga berdengung dan sesak nafas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *