Hidangan Nyale, Makanan Khas Lombok yang  Hanya Bisa Dinikmati Setahun Sekali

Penulis : Editor : Dina
Kuliner54 views

MEDIACREATIVEID.COM – Pesona pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) selain memiliki keindahan alam ternyata  juga mempunyai ragam kuliner khas yang nikmat, salah satunya hidangan nyale.

Nyale merupakan hidangan spesial khas masyarakat Lombok di mana mereka hanya bisa menikmatinya  sekali dalam satu tahun.

Masyarakat Lombok hanya bisa menemukan hidangan nyale pada Festival Bau Nyale yang tahun ini jatuh pada bulan Februari.

Saat Festival Bau Nyale tiba, maka masyarakat Lombok akan berbondong-bondong untuk memburu makanan nyale ini di sejumlah pantai. 

Baca juga: World Superbike (WSBK) 2022 Siap Digelar di Sirkuit Mandalika, Lombok

Dirangkum oleh Mediacreativeid.com dari berbagai sumber, nyale merupakan sebutan  hewan sejenis cacing laut yang banyak terdapat di perairan laut NTB. 

Masyarakat  biasanya mengolah nyale itu menjadi berbagai santapan atau hidangan.

Mereka menyajikan nyale dalam berbagai bentuk hidangan seperti pepes, dicampur sambal, atau masakan berkuah santan.

Namun, ada juga masyarakat yang menyantap nyale dalam keadaan mentah. 

Baca juga:Mengenal Kue Keranjang, Sajian Khas Sambut Tahun Baru Imlek

Nyale memiliki rasa yang  cukup unik dan aromanya mirip dengan makanan laut pada umumnya. 

Sedangkan untuk teksturnya, nyale yang sudah matang akan mirip  seperti hati ayam. 

Nyale memiliki warna kulit yang beraneka ragam, seperti hijau, oranye hingga merah dengan kulit licin mengkilap. 

Jika nyale berkumpul dalam jumlah yang banyak, maka akan terlihat paduan warna yang cantik.

Baca juga:Bayam Merah Miliki Segudang Khasiat Bagi Kesehatan Tubuh, Apa Sajakah? 

Untuk menghasilkan hidangan yang  enak, ketika memasak nyale masyarakat setempat akan menggunakan bumbu rempah khas Lombok yang pedas dan lezat.

Tak hanya enak, nyale juga memiliki kandungan gizi yang  tinggi. 

Kandungan protein dalam nyale bahkan lebih tinggi dari telur ayam dan susu sapi. 

Selain itu, nyale juga mengandung karbohidrat, fosfor dan zat besi yang juga tinggi.

Warga memiliki kepercayaan bahwa nyale itu merupakan jelmaan Putri Mandalika. 

Ketika Festival Bau Nyale tiba, masyarakat Lombok akan berlomba-lomba mengambil nyale ini sebanyak-banyaknya untuk kemudian mengolahnya menjadi ragam hidangan sebagai simbol rasa cinta kasih.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *